Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Karat Besi yang Menanti

29 Juli 2011   06:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini aku bersiap memandang pertemuan yang masih berkelambu jarak. Sudah terbaui besi-besi yang mengalungi ujung ke ujung pulau yang kita diami. di atas besi-besi ini karat-karat perasaan perlahan berkerak namun selalu bergerak. rasa yang berkarat adalah simpuh demi simpuh kekalahan pada ruang dan waktu yang berkabut rindu. Ya rasaku sudah berkarat karena rindu yang menggerogoti hatiku. Kehendak mencintai yang tanpa syarat kalah dengan keinginan bertemu. aku berharap, kau bisa memaklumi berkaratnya perasaanku, karena sepanjang masih di dunia, rasanya kita harus mencinta dengan persentuhan-persentuhan. Diantara kita selalu tak cukup cinta tanpa syarat, harus ada pertemuan sebagai syarat walau akan membuat rasa berkarat. bagaimana tidak, doa tak pernah jadi bukti, mantra tak pernah mengobati.

dan pada karat besi yang menanti untuk dilewati, aku tumpukan segala kehendak persentuhan walau segala tatap matamu dipertemuan lalu masih terhampar menjadi padang indah bagiku. dan tentu, persentuhan pada pertemuan itu, akan menjadi karat pada rasaku. bahwa tanpa dirimu didekatku akan melemahkanku. bahwa sendiri, adalah kenyataan yang tak akan kuat ku hadapi, walau kesadaranku samar-samar mengingatkan, sebelum dan sesudah dunia ini, kita akan sendiri.

*Bandung, 22 Juli 2011, sendiri sebelum pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun