Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ingatan Musim Tentang Keraguan

12 Juli 2011   09:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak berusaha mendangkalkan ingatan. Waktu yang terlintas dalam pertemuan-pertemuan kita yang singkat meninggalkan ingatan yang teramat dalam. Aku masih ingat, sangat ingat, saat kita membicarakan sebuah sore yang biasa saja, kita membicarakan sore bagi ikan-ikan di laut dalam. Dalam, ya benar-benar dalam diartian yang sebenarnya. dan Sore ini, aku mengingat tentang musim yang biasanya tepat janji namun ingkar saat ini. Di awal, musim mengabarkan hujan tak akan datang namun hari ini hujan datang. musim mengatakan padaku, hujan sedang rindu.

Ya, tentang tidak tepatnya janji musim aku tak menyalahkannya. sudah tak terhitung musim yang mengantar kita berdua. kita bertemu dipertengahan musim yang entah aku sudah sangat lupa. yang aku masih ingat, pertengahan musim itu berwarna abu-abu. aku masih ragu, kamu masih ragu. aku ragu dengan diriku di tengah jaman yang tak menentu dan kamu ragu dengan waktu yang menggerus ragamu. saat itu masih ingatkah? musim menyarankan pada kita untuk diam dan dia berjanji akan menemani. dan seterusnya kita ajak sang keraguan bersama kita, dan seingatku dipertengahan musim dihari-hari kemarin, keraguan pamit dengan manisnya. Dan musim mengabarkan pada kita hujan sedang rindu, mengingatkan kita pada derasnya keraguan yang pernah ada. mungkin seperti hujan, keraguan juga rindu pada kita. ah keraguan pernah mengantar kita pada keyakinan hari ini. biarlah keraguan rindu, dia memang suka begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun