Angin senja kali ini menyeru pada hujan untuk berhenti. dan benar hujan ini berhenti. untuk hal-hal yang tak ku mengerti, angin senja kali ini bisa aku mengerti. tampaknya aku harus segera berangkat dari perteduhan tanpa arti. aku harus memecah butiran-butiran sepi dan sendiri. sudah lama butiran-butiran ini menjadi tablet rasa pening kepala tak berisi. angin senja kali ini sudah menyeruku untuk menjemputmu dan menari. sayangnya, aku sudah terlanjur lelah. lelah yang sudah membanjiri bumi dengan gelisah. maafkan aku angin senja, aku memilih menunggu dalam keraguan bersimbah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H