Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warisan(?)

19 Juli 2010   06:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:46 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

art deco kokoh bermunculan bagai jamur
memuaskan pandang, menelikung pikiran yang kabur
kini, art deco kokoh itu jamuran dimakan umur
masih memuaskan pandang namun diam terpekur

banyak harapan saat gedung-gedung ini berdiri
tidak hanya untuk dinikmati dan tempat-tempat menari
sebagai satu jawaban akan sebuah jati diri
yang kian lama berkelindan dan menusuk-nusuk bagai duri

gedung-gedung jamuran ini katanya sebagai warisan
saat berdiri dulu pernah penuh dengan harapan
menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tentang bagaimana manusia hidup dalam peradaban

kini, harapan-harapan yang dulu terpancang hanya mendekam
di tengah kota, di sudut kota yang temaram
dan seterusnya terus menjadi misteri yang tenggelam
dan seterusnya akan menjadi warisan harapan yang diam

*Kopi siang, mari ngopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun