Tahukah kalian bahwa cuaca dan tingkat kelembaban tanah sangat berperan penting dalam mengukur potensi kebakaran hutan? Salah satu alat bantu untuk mengukur tingkat risiko kebakaran tersebut adalah peta tematik Fine Fuel Moisture Code (FFMC). Peta ini menjadi bagian dari sistem Fire Danger Rating yang dikembangkan untuk memahami potensi kebakaran di wilayah tertentu.
Saya, Nur Aulia Saskia, NIM 2410416120012, dari kelas A Program Studi Geografi angkatan 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat, dalam mata kuliah Kartografi, mendapatkan penugasan untuk menyalin peta tematik Provinsi Jambi ke kertas kalkir dan plastik transparansi, dengan bimbingan dosen pengampu, Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si. Dalam tugas ini, saya memilih untuk menyalin peta tematik Fine Fuel Moisture Code (FFMC) di Provinsi Jambi yang bersumber dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tujuan dari tugas ini adalah untuk mendalami bagaimana peta tematik dikonstruksi, diinterpretasi, dan disalin dengan akurat.
Peta tematik adalah peta yang dirancang untuk menunjukkan distribusi satu jenis fenomena geografis atau informasi spesifik lainnya. Dalam konteks penugasan ini, peta FFMC adalah jenis peta tematik yang memetakan tingkat kemudahan terbakar bahan bakar yang terletak di lapisan atas permukaan tanah. FFMC digunakan untuk menilai risiko kebakaran berdasarkan faktor-faktor seperti kelembaban dan cuaca.
Provinsi Jambi terletak di pesisir timur Pulau Sumatra, dengan luas sekitar 53.435 km. Wilayah ini memiliki topografi beragam, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan, yang menjadikannya rentan terhadap kebakaran lahan dan hutan, terutama pada musim kemarau. Kondisi geografis inilah yang membuat pentingnya pengawasan terhadap kelembaban bahan bakar untuk menghindari terjadinya bencana kebakaran yang tidak diinginkan.
- Unsur dalam Peta Tematik FFMC
Peta FFMC mencakup beberapa elemen penting, antara lain:
1. Judul Peta: Menunjukkan bahwa peta berisi informasi tentang tingkat kemudahan terbakar di Provinsi Jambi.
2. Legenda Peta: Berfungsi untuk memberikan informasi tentang simbol dan warna yang digunakan dalam peta, seperti level kelembaban dari rendah hingga tinggi.
3. Skala Peta: Menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan, memudahkan interpretasi area yang terkena dampak.
4. Simbol dan Warna: Menggunakan warna yang berbeda untuk menunjukkan tingkat kelembaban dari rendah (tinggi potensi terbakar) hingga tinggi (rendah potensi terbakar).
5. Sumber dan Tahun Pembuatan: Menyatakan sumber dari BMKG dan tahun pembuatan peta tersebut.
6. Tanda arah atau orientasi: Tanda arah menunjukkan mata angin, membantu pengguna menghindari kesalahan orientasi.
- Langkah-Langkah Menyalin Peta Tematik FFMC ke Kertas Kalkir dan Plastik Transparansi
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyalin peta tematik Fine Fuel Moisture Code (FFMC) dari situs BMKG ke plastik transparansi:
1. Siapkan alat dan bahan: Peta tematik FFMC dari situs BMKG sebagai acuan, kertas kalkir ukuran A3, plastik transparansi ukuran A3, pensil warna, spidol OPF, pensil, penghapus, penggaris, dan penjepit kertas.
2. Buat garis tepi sebagai bingkai peta.
3. Buat garis di dalam bingkai untuk menandai area pembuatan peta.
4. Tambahkan judul peta yang sesuai dengan peta tematik FFMC.
5. Letakkan kertas kalkir di atas peta tematik, lalu salin peta dengan mengikuti pola yang ada.
6. Salin garis luar dan lanjutkan dengan menggambar elemen penting, seperti batas wilayah, lokasi tertentu, atau fitur topografi sesuai dengan data FFMC.
7. Warnai peta sesuai dengan peta tematik FFMC sebagai acuan.
8. Buat legenda peta untuk memberikan informasi tentang simbol dan warna yang digunakan.
9. Terakhir tambahkan sumber peta untuk memastikan kredibilitas peta tematik yang disalin. Dan peta tematik FFMC pun selesai disalin ke kertas kalkir.
Langkah yang sama dapat diterapkan saat menyalin ke plastik transparansi, dengan penyesuaian agar detail dari peta tematik FFMC terlihat jelas.
- Manfaat Peta Tematik FFMC
Peta tematik FFMC memiliki peran penting, terutama dalam:
1. Mitigasi Kebakaran Hutan: Dengan informasi tentang kelembaban bahan bakar, pihak berwenang dapat mengambil langkah preventif untuk mengurangi risiko kebakaran.
2. Perencanaan Kehutanan: Data FFMC membantu dalam menentukan daerah mana yang paling rawan terbakar, sehingga perencanaan dapat difokuskan pada wilayah tersebut.
3. Pendidikan dan Penelitian: Peta ini berfungsi sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa geografi, yang dapat digunakan untuk memahami dampak cuaca dan kelembaban terhadap risiko kebakaran.
Peta tematik, seperti Fine Fuel Moisture Code, sangat penting dalam upaya pencegahan kebakaran hutan di daerah yang rentan seperti Provinsi Jambi. Proses menyalin peta tematik ini tidak hanya membantu dalam memahami bagaimana peta dibuat dan diinterpretasikan, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana data geografis dapat digunakan untuk kepentingan mitigasi bencana. Melalui tugas ini, saya mendapatkan pengalaman praktis dalam ilmu kartografi serta pemahaman mendalam tentang relevansi peta tematik bagi keberlangsungan lingkungan.
Referensi
BMKG. (2024). Fine Fuel Moisture Code (FFMC) Provinsi Jambi. https://www.bmkg.go.id
Rahardjo, E. T. (n.d.). PENGETAHUAN PETA.
Waluyo, S., Feryanto, A., & Haryanto, T. (1977). Ilmu Pengetahuan Sosial. Grasindo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H