Tahukah kalian kapan peta pertama kali digunakan oleh manusia? Penggunaan peta bermula sejak manusia mulai menjelajahi dan meneliti wilayah-wilayah baru. Pada awalnya, peta berbentuk sangat sederhana, biasanya hanya sketsa yang menggambarkan lokasi suatu area. Pada abad ke-2 Masehi, Claudius Ptolemaeus menekankan pentingnya peta. Kumpulan peta karya Ptolemaeus kemudian diterbitkan dalam bentuk buku yang dikenal sebagai "Atlas Ptolemaeus".Â
Istilah "peta" dalam bahasa Inggris, yaitu "map", berasal dari bahasa Yunani "mappa", yang berarti taplak meja atau kain penutup meja. Dengan demikian, peta dapat diartikan sebagai gambaran dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil ke dalam sebuah bidang datar menggunakan sistem proyeksi tertentu, dan disajikan dalam bentuk dua dimensi dengan metode dan skala yang spesifik (Waluya, n.d.).
Peta memiliki fungsi yang sangat penting, seperti menunjukkan posisi, ukuran dalam hal jarak dan arah, serta bentuk suatu wilayah. Fungsi-fungsi ini menekankan pentingnya mempelajari pembuatan peta. Oleh karena itu, saya, Nur Aulia Saskia, NIM 2410416120012, dari kelas A Program Studi Geografi angkatan tahun 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat, dalam mata kuliah Kartografi, melakukan penugasan terkait penyalinan atlas ke kertas kalkir dan plastik transparansi dengan bimbingan dosen pengampu, Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Peta memiliki berbagai jenis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan isinya dan skalanya. Berdasarkan isinya, peta dibagi menjadi peta umum, seperti peta dunia, peta korografi (seperti atlas), dan peta topografi. Selain itu, terdapat juga peta khusus (peta tematik) seperti peta iklim, tata guna lahan, persebaran penduduk, dan sebagainya.
Berdasarkan skala, peta dikategorikan sebagai peta kadaster, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta geografi. Dalam penugasan penyalinan atlas ini, sumber yang digunakan adalah Atlas Geografi Indonesia dan Dunia yang ditulis oleh Tim Guru Geografi dan diterbitkan oleh Penerbit Solusi Distribusi pada bulan Mei 2018.
Atlas merupakan kumpulan dari berbagai peta yang telah digabungkan dalam satu buku. Komponen yang terdapat di dalam atlas meliputi:
- Judul Peta: Judul mencerminkan isi peta. Judul peta yang saya salin adalah 'Provinsi Jambi'.
- Skala Peta: Skala adalah perbandingan antara jarak dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Pada peta yang disalin, skala yang digunakan adalah 1:1.733.500.
3. Legenda atau Keterangan: Legenda berfungsi menjelaskan arti simbol-simbol pada peta.
4. Tanda Arah atau Orientasi: Tanda arah menunjukkan mata angin, membantu pengguna menghindari kesalahan orientasi.
5. Simbol dan Warna: Penggunaan simbol dan warna yang tepat membantu agar informasi yang ditampilkan lebih jelas dan tidak membingungkan.
6. Inset: Menunjukan kedudukan suatu wilayah yang dipetakan terhadap wilayah di sekitarnya.Â
7. Sumber dan Tahun Pembuatan
Langkah-Langkah Menyalin Atlas ke Kertas Kalkir:
- Siapkan alat dan bahan: atlas ukuran A3 sebagai acuan, kertas kalkir ukuran A3, plastik transparansi ukuran A3, pensil warna, spidol OPF, pensil, penghapus, penggaris, dan isolasi.
2. Buat garis tepi sebagai bingkai peta.
3. Buat garis di dalam bingkai untuk menandai area pembuatan peta.
4. Tambahkan judul peta.
5. Letakkan kertas kalkir di atas atlas, kemudian salin peta dengan mengikuti pola yang ada.
6. Setelah semua garis luar wilayah tersalin, lanjutkan dengan menyalin jalan, sungai, dan fitur lainnya seperti kota, sungai, dan gunung.
7. Warnai peta sesuai dengan atlas sebagai acuan.
8. Buat legenda peta.
9. Tambahkan sumber peta.
Langkah-langkah untuk menyalin atlas ke plastik transparansi sama seperti di atas.
Pemanfaatan peta  sangat berguna dalam pendidikan, penelitian, dan navigasi. Dalam pendidikan, peta memudahkan pemahaman tentang geografi suatu wilayah secara menyeluruh, mulai dari topografi hingga aspek sosial. Dalam penelitian, peta dapat digunakan untuk menganalisis perubahan geografis dari waktu ke waktu, misalnya dalam kajian tata guna lahan atau perubahan iklim. Peta juga penting dalam navigasi sebagai referensi cepat untuk memahami lokasi-lokasi strategis dan membantu dalam perjalanan.
Peta telah digunakan sejak zaman kuno untuk membantu manusia dalam menjelajahi dunia. Tugas penyalinan atlas ini dilakukan untuk mempelajari proses pembuatan peta dengan lebih mendalam. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, kita bisa menghasilkan salinan atlas yang akurat di atas kertas kalkir dan plastik transparansi. Atlas tidak hanya penting sebagai alat bantu visual dalam pendidikan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat praktis dalam navigasi dan penelitian geografis.
Referensi
Waluya, B. (n.d.). BBM 2 PETA, GLOBE, DAN ATLAS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H