Mohon tunggu...
Nuratul Delia
Nuratul Delia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lucu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Empati dari Martin Hoffman

18 Januari 2025   16:23 Diperbarui: 18 Januari 2025   16:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori empati Martin Hoffman adalah salah satu kontribusi penting dalam psikologi perkembangan yang menjelaskan bagaimana empati berperan dalam pembentukan moralitas dan hubungan sosial. Hoffman berargumen bahwa empati bukan hanya sekadar respons emosional, tetapi juga melibatkan proses kognitif yang kompleks. Pengertian Empati Menurut Martin Hoffman.

*Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain serta meresponsnya dengan cara yang sesuai.

*Menurut Hoffman, empati melibatkan respons afektif yang muncul ketika seseorang merasakan emosi yang sesuai dengan situasi emosional orang lain.

*Ia menekankan bahwa empati bukan hanya reaksi emosional spontan, tetapi juga proses yang berkembang seiring dengan pertumbuhan kognitif dan pengalaman sosial individu.

*Hoffman percaya bahwa empati adalah dasar dari moralitas manusia, karena kemampuan untuk merasakan penderitaan orang lain mendorong perilaku prososial, seperti membantu, berbagi, dan peduli.

 *Tahapan Perkembangan Empati

Hoffman mengidentifikasi empat tahapan utama dalam perkembangan empati, yang menunjukkan bagaimana kemampuan ini berkembang secara bertahap sejak lahir hingga dewasa. Tahapan tersebut adalah:

1. Empati Global (Global Empathy)

*Terjadi pada bayi baru lahir hingga usia satu tahun.

*Pada tahap ini, bayi merespons emosi orang lain tanpa memahami bahwa emosi tersebut berasal dari orang lain.

*Respons ini bersifat refleksif dan tidak terarah, di mana bayi dapat merasakan ketidaknyamanan atau kesedihan orang di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun