Mohon tunggu...
Nur Atika
Nur Atika Mohon Tunggu... Lainnya - https://www.kompasiana.com/nuratikapipa

" Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA, Universitas Pancasakti Tegal"😇

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan

5 Desember 2020   15:48 Diperbarui: 5 Desember 2020   15:54 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui uraian di atas, jelaslah bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak bagi manusia. Pendidikan dalam hal ini bukan sekedar melakukan transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), melainkan juga menciptakan pribadi yang memiliki sikap dan kepribadian yang positif. Oleh karena itu, pendidikan dapat berarti pula pembimbingan, pemberian motivasi dan pemberian contoh teladan pada peserta didik,sehingga benar-benar dapat mengantarkan mereka pada pemilikan sikap (behaviour) dan etika/moral yang terus terjaga.   Sejak masa perkembangan peradaban kuno sampai munculnya abad pencerahan (renaisance) di Eropa, pendidikan mendapat tempat utama dan strategis dalam kehidupan pemerintahan. Pendidikan adalah hal paling utama, hal itu setidaknya dapat kita lihat dari pendapat beberapa ahli berikut ini;

  •  Jean Jaqques Rosseau, seorang tokoh pembaharu Perancis menyebutkan, semua yang kita butuhkan dan semua kekurangan kita waktu lahir, hanya akan kita penuhi melalui pendidikan.   
  • Aristoteles, ahli filsafat Yunani kuno berpendapat, bahwa perbaikan masyarakat hanya dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memperbaiki sistem pendidikan. 
  • Van de Venter, tokoh politik etis atau balas budi, yang menjadi tonggak awal perkembangan munculnya golongan terpelajar Indonesia juga mengatakan, pendidikan yang diberikan kapada rakyat pribumi, akan dapat merubah nasib kaum pribumi. 
  • Tokoh Pendiri Pendidikan nasional yakni Ir. Soekarno dan Ki Hajar Dewantara, juga menyebutkan bahwa satu-satunya yang dapat mengubah nasib suatu bangsa hanyalah Pendidikan.   Pendidikan merupakan kunci awal bagi suatu negara untuk membuka akses ke arah pembangunan yang lebih baik. Walaupun sebuah negara memiliki sumber daya alam yang banyak, tetapi apabila tidak memiliki sumber daya manusia yang mampu mengelolanya, maka hasil sumber daya alam tersebut hanya dapat dinikmati sementara, karena sumber daya alam umumnya tidak dapat diperbaharui. Semua strata dalam kehidupan masyarakat memerlukan intensitas pendidikan untuk selalu dapat survive.    

 Eksistensi pendidikan realitasnya ada ditengah kehidupan masyarakat, oleh karena itu antara pendidikan dan masyarakat memiliki hubungan ketergantungan yang sangat erat. Pendidikan mengabdikan seluruh eksistensinya kepada masyarakat dan masyarakat dengan segala norma-norma dan nilai-nilai budayanya menjadi semakin berkembang dan maju berkat kemajuan dibidang  pendidikan. 

Pendidikan adalah sebuah upaya dan proses pematangan serta pendewasaan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, eksistensi lembaga-lembaga pendidikan harus selalu menyadari tugasnya yang sangat mendasar, yakni memformat Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di tengah kehidupan masyarakat.   Perubahan pada masyarakat dapat selalu terjadi sebagai sesuatu yang bersifat alamiah atau sebagai sesuatu yang direncanakan. Perubahan pada masyarakat ini merupakan suatu proses yang luas, dan lengkap yang mencakup perubahan pada seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Perubahan pada masyarakat bukan hanya merupakan serpihan dari peristiwa sekelompok manusia tetapi fenomena itu menjadi saksi adanya suatu proses perubahan empiris dari kehidupan umat manusia. Oleh karena itu daya serap perubahan sosial akan selalu merembes ke segala segi kehidupan masyarakat, khususnya dibidang pendidikan. Melalui pewarisan kebudayaan dan internalisasi nilai pada setiap individu, pendidikan hadir dalam bentuk sosialisasi kebudayaan, yang berinteraksi dengan nilai-nilai masyarakat dan memelihara interaksi masyarakat-masyarakat tersebut, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada perubahan tatanan sosio-kultural masyarakat secara keseluruhan.

 Sekian, artikel ini saya sajikan untuk teman-teman kompasiana, mudah-mudahan bermanfaat:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun