Mohon tunggu...
Nur Atikah
Nur Atikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi pgmi / uin jakarta

zodiak aries

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel: Sangkakala di Langit Andalusia Karya Hanum dan Rangga

20 Mei 2024   20:43 Diperbarui: 20 Mei 2024   20:43 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku: Sangkakala Di Langit Andalusia

Penulis: Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra

Penerbit: Republika Penerbit

Tahun Terbit: Cetakan 1, Juli 2022

Genre: Historical fiction 

ISBN: 978-623-279-143-5

Novel dengan judul Sangkakala Di Langit Andalusia adalah novel fiksi sejarah yang ditulis oleh Hanum dan Rangga, berdasarkan sejarah yang terjadi di Andalusia yang sekarang dikenal sebagai Negara Spanyol, yang terjadi 711 M silam pada masa Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.

Berkisah tentang Raja Boabdil yang harus menyerahkan kekuasaannya kepada Ratu Isabella dan Raja Ferdinand. Ratusan tahun Dinasti Nasrid bertakhta, ia tak menduga dadu kekalahan dipergilirkan untuknya. Di mata Ratu Isabella, hari ini adalah pembalasan kekalahan Bizantium dari Imperium Utsmaniyah. Ia sudah lama mendengar kabar anak muda berjuluk Alfatih  telah meruntuhkan kekaisaran Romawi Timur yang perkasa di konstatinopel, sebagai Los Reyes Catolicos Ratu Isabella harus menebusnya dengan merebut kembali kehormatan Romawi Barat di Andalusia.

Di pucuk Sierra Nevada, di masjid yang dibangun dengan getir-getir perasaan, Boabdil mendesak sedalam-dalamnya, tak terasa matanya bersaput air, sungguh bukan bangunan fisik yang ia ratapi, melainkan umat islam yang ditinggalkannya tanpa daya di Gharnata. Ia tak bisa lupa ribuan orang berlutut saat kunci Alhambra diserah terima pada Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.

"Anakku jangan kau menangis seperti perempuan untuk sesuatu yang tak bisa kau pertahankan  sebagai laki-laki"

Kata-kata sang Ibu sangat menusuk bagai jarum-jarum kecil yang dilepaskan dari busur melenting di udaran dan menancap satu demi satu di sanubari Boabdil, matanya lebih baik buta daripada menyaksikan Alhambra berikut umatnya direbut Ratu Isabella dan Raja Fedinand.

Boabdil memejamkan mata, kemudian memalingkan pandangan tulisan di perisai milik punggawanya menumbuknya.

Rabbaka Fa Kabbir La Ghalib Illallah 

Agungkan Tuhanmu Tiada Kemenangan selain dari Allah

"Jika kamu masih memiliki harkat, satu-satunya cara membalas penghinaan ini adalah kita bantu Wangsa Almohad mewujudkna nubuat" sambung Ibu.

Boabdil terhenyak, seolah kata-kata Ibunya membangunkannya dari kematian. Desas-desus yang telah lama bergerilya dari mulut ke mulut para muslim di Gharnata menjadi secercah harapan.

Nubuat seorang wazir Almohad Ishbiliya

Akan datang seorang anak muda penghafal Qur'an yang akan menyelamatkan muslim di Andalusia

Lalu, siapakah pemuda itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun