Mohon tunggu...
Nur asiyah
Nur asiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - nur asiyah siregar

15-04-2000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menciptakan Prestasi di Tengah Pandemi

28 Desember 2021   10:57 Diperbarui: 29 Desember 2021   19:27 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah pandemi yang melanda saat ini yang membuat keterbatasan bagi tiap orang terutama bagi para pelajar dan mahasiswa harus berlapang dada melakukan kegiatan belajar mengajar melalui media online. Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia sejak desember tahun 2019 silam memberikan dampak yang serius bagi kehidupan manusia di berbagai penjuru dunia. Virus yang berawal dari kota Wuhan,  China ini sungguh memberikan dampak yang besar bagi berbagai aspek kehidupan. Dengan tipe penyebaran virus yang secara masif dan menyerang siapa saja secara diskriminatif sehingga menyebabkan ketakutan dan kegelisahan yang besar bagi seluruh umat manusia.

Namun, pada sisi lainnya bagi sebagian besar remaja dan anak-anak yang duduk di bangku pendidikan tentu merasa tertekan dengan disebabkan oleh peraturan yang mengharuskan belajar secara Daring (Dalam jaringan). Hal ini tentu menyurutkan semangat untuk berprestasi di dalam dunia pendidikan,  karena meraih sebuah prestasi tentu merupakan dambaan setiap orang dalam bidang apapun. Pada masa pra-pandemi orang berbondong-bondong untuk meraih prestasi dengan sekuat tenaga agar dapat diakui dan dihargai eksistensinya. Dengan prestasi yang diraih itu akan memberikan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi dirinya maupun orang terdekatnya.

Di masa pandemi seperti sekarang ini, meraih sebuah prestasi bukan lagi hal yang terbilang mudah jika dibandingkan dengan sebelum pandemi melanda, tantangan yang ada meningkat drastis saat pandemi. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya interaksi sosial dan keterbatasan dalam bersosialisasi dan mencari informasi di sekitarnya, sehingga membuat pencapaian prestasi yang ingin dicapai menjadi sangat terhambat.

Di dunia pendidikan nasional Indonesia, sejak dikeluarkan peraturan menteri pendidikan yang mengharuskan belajar secara online atau jarak jauh menyebabkan setiap pelajar hingga mahasiswa tidak lagi belajar secara tatap muka. Tak hanya dari proses belajar mengajar yang dilakukan secara online, penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan secara Online pula, bahkan masa orientasi pengenalan lingkungan sekolah, uts dan uas, pembagian raport, maupun acara wisuda nyaris dilakukan secara online semua.

Dokpri
Dokpri

Hal ini sebagai bentuk pencegahan terhadap mata rantai penyebaran virus Covid 19 yang hingga saat ini masih belum tau kapan akan berakhir dikarenakan perkembangan virus yang kian hari semakin tinggi cluster penyebaran nya. Adapun upaya pemerintah dalam mewujudkan ketenteraman kepada masyarakat yaitu dengan memberikan sebuah program vaksinasi yang bertujuan untuk mengurangi dampak penyebaran terhadap virus ini, namun kendati demikian mesti memerlukan waktu yang relatif lama agar program vaksinasi selesai sepenuhnya dikarenakan distribusi vaksin ke segala penjuru daerah memerlukan waktu.

Sejak pandemi melanda ini, tentu progres perkembangan yang dialami para peserta didik baik dari murid sekolah dasar hingga perguruan tinggi sekalipun menjadi penghambat bagi mereka untuk berkembang dan belajar secara komprehensif di instansi pendidikan nya masing-masing. Kendati demikian, hal ini seharusnya tidak menyurutkan semangat para pencari ilmu dalam belajar lebih giat dan lebih dapat berprestasi tanpa harus mengkambinghitamkan keadaan saat ini. Setiap manusia tentu dapat berfikir lebih kreatif dan tidak hanya terpaku pada ilmu yang berusaha mereka dapatkan di bangku pendidikan formal semata. Akan tetapi, prestasi yang diraih dapat mereka dapatkan tak hanya dari satu aspek pendidikan formal namun juga dapat berupa aspek informal.

Pandemi yang terjadi ini seharusnya tidak menjadikan penghalang bagi perkembangan dan kemajuan belajar kita selama kita memiliki kemauan untuk berfikir lebih kreatif dan lebih maju. Kemendikbud selaku lembaga pemerintah yang menaungi para anggota di dalam dunia pendidikan nasional juga memberikan dukungan yang semaksimal mungkin agar para peserta didik dapat belajar dengan maksimal meskipun melalui jarak jauh. Salah satunya yaitu dengan membuat modul belajar selama pandemi kepada pengajar dan juga peserta didik, memberikan distribusi paket internet agar kegiatan belajar mengajar dapat kondusif, kemudian dengan memberikan bantuan dana BOS afirmasi yang diberikan kepada para peserta didik yang berprestasi, serta banyak lagi upaya yang dilakukan pemerintah untuk dapat memberikan kontribusi agar semangat belajar mereka tidak luput tergerus oleh keadaan pandemi saat ini.

Upaya yang dilakukan pemerintah hanyalah sebuah support secara eksternal yang diberikan agar dapat memotivasi peserta didik untuk semangat dan terus berprestasi di tengah pandemi saat ini. Namun, semua hal yang demikian tidak sepenuhnya dapat memberikan kontribusi yang besar apabila keinginan diri sendiri tidak terbangun agar berkeinginan untuk terus maju dan berkembang serta tetap bersaing meskipun dibatasi dengan kondisi pandemi. Faktor eksternal tidak serta merta akan memberikan kontribusi yang maksimal apabila tidak dibarengi dengan faktor internal dari diri kita sendiri.

Salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar dapat mengembangkan keilmuan kita adalah dengan mengikuti berbagai kompetisi-kompetisi yang sekarang ini sering diadakan secara online yang banyak di publish di berbagai media sosial seperti instagram, facebook, maupun media sosial lainnya. Banyak sekali kompetisi-kompetisi keilmuan yang diadakan berbagai instansi pendidikan formal maupun komunitas yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik didalam dunia akademik agar tetap berfikir kritis dan memiliki keinginan untuk terus mengembangkan keilmuan nya secara pribadi maupun berkelompok sebagaimana yang semestinya mereka dapatkan pada kegiatan akademik secara praktis

Kompetisi yang seringkali diadakan yaitu seperti kompetisi karya ilmiah, debat, kreasi inovasi, cipta puisi dan masih banyak lagi. Bahkan kompetisi ini seringkali bersifat nasional yang memiliki nilai gengsi yang tinggi, dimana dapat bersaing dengan orang-orang di seluruh Indonesia atau bahkan mancanegara sekalipun. Hadiah yang diberikan pun juga dapat menjadi daya tarik bagi setiap insan akademik, hal ini tentu dapat memotivasi agar kita memiliki kemauan dan daya kreatifitas yang terus dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan persaingan yang lebih luas.

Kegiatan-kegiatan yang positif seperti inilah yang seharusnya dapat dijadikan sebagai salah satu upaya agar para insan akademik dapat memiliki peluang yang besar dalam mengembangkan keilmuan, kemampuan, daya pikir, serta daya saingnya dengan berbagai macam peserta didik lain dalam ranah nasional. Hal itu menjelaskan bahwasanya pandemi bukanlah momok yang menakutkan yang akan menghalangi kita untuk terus berkembang dengan baik di dalam keadaan yang terpuruk seperti ini.

Penulis : Asriani (Mahasiswa/i Institut Agama Islam Negeri Langsa, Fakultas Syariah, Prodi Hukum Pidana Islam)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun