Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Cara Menghindari Belanja yang Tidak Diperlukan agar Tidak Terjadi Pemborosan Keuangan?

28 Juli 2023   15:18 Diperbarui: 28 Juli 2023   15:20 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemborosan keuangan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh banyak orang. Belanja yang tidak diperlukan sering kali menjadi salah satu penyebab utama pemborosan keuangan. Pengelolaan keuangan yang bijak adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial. Salah satu langkah penting dalam pengelolaan keuangan adalah menghindari pemborosan saat berbelanja. Dengan mempraktikkan kebiasaan belanja yang bijaksana, kita dapat menghemat uang, mencapai tujuan finansial, dan menciptakan masa depan yang lebih aman. Berikut kita akan membahas beberapa strategi dan tips untuk menghindari belanja yang tidak perlu, sehingga kita dapat mengelola keuangan dengan lebih bijaksana. 

1. Buat Rencana Anggaran

Langkah pertama dalam menghindari belanja yang tidak diperlukan adalah dengan membuat rencana anggaran. Tetapkan jumlah uang yang dapat kita alokasikan untuk kebutuhan pokok dan juga untuk hiburan atau keinginan yang lebih sekunder. Dengan memiliki anggaran yang jelas, kita akan lebih sadar tentang berapa banyak uang yang bisa dihabiskan dan berapa banyak yang harus kita tabung. Sebelum pergi berbelanja, selalu buat daftar belanjaan. Tuliskan barang barang yang benar benar kita butuhkan dan tetaplah berpegang pada daftar tersebut saat berbelanja. Dengan begitu, kita dapat menghindari godaan untuk membeli barang barang impulsif yang tidak diperlukan.

2. Hindari Belanja Saat Sedang Emosi

Saat emosi sedang tidak stabil, seperti sedih, marah, atau stres, kita cenderung mencari cara untuk menghibur diri, dan salah satu cara yang umum adalah berbelanja. Hindari berbelanja saat sedang emosi, karena kemungkinan besar kita akan membeli barang barang yang sebenarnya tidak kita perlukan.

3. Gunakan Uang Tunai

Menggunakan kartu kredit atau pembayaran nontunai lainnya membuat kita lebih mudah untuk mengeluarkan uang tanpa merasa langsung terpengaruh oleh jumlah yang kita keluarkan. Cobalah menggunakan uang tunai untuk berbelanja sebanyak mungkin. Dengan melihat uang fisik berkurang, kita akan lebih sadar dan berpikir dua kali sebelum mengeluarkan uang untuk hal hal yang tidak diperlukan.

4. Pertimbangkan Pembelian Besar dengan Matang

Saat merencanakan pembelian besar, seperti perangkat elektronik mahal atau kendaraan, pertimbangkan kebutuhan dan manfaatnya dengan matang. Tanyakan pada diri sendiri apakah pembelian tersebut mendukung kebutuhan sehari hari atau apakah itu hanya keinginan sesaat. Beri diri kita waktu untuk memikirkan pembelian besar ini dan jangan terburu buru membuat keputusan.

Penawaran diskon atau potongan harga seringkali menjadi perangkap bagi banyak orang. Ingatlah bahwa tidak peduli seberapa besar diskon yang ditawarkan, kita tetap mengeluarkan uang untuk barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Fokuslah pada harga sebenarnya dan pertimbangkan apakah kita akan membeli barang tersebut dengan harga tersebut jika tidak ada diskon.

5. Melakukan Evaluasi Setiap Bulan

Lakukan evaluasi keuangan setiap bulan untuk melihat sejauh mana kita berhasil menghindari belanja yang tidak diperlukan. Tinjau transaksi keuangan pribadi dan identifikasi area di mana kita masih bisa mengurangi pengeluaran. Jika ada pengeluaran yang tidak perlu, tetapkan tujuan untuk membatasi atau menghilangkannya dalam bulan berikutnya. 

Menghindari belanja yang tidak diperlukan memerlukan kesadaran diri, disiplin, dan pengelolaan keuangan yang bijaksana. Dengan membuat rencana anggaran, menghindari belanja impulsif, dan berpikir matang tentang setiap pembelian besar, kita dapat mencegah pemborosan keuangan dan mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Selain itu, ingatlah bahwa kebahagiaan jangka panjang tidak selalu tergantung pada barang barang materi, tetapi lebih banyak bergantung pada bagaimana kita mengelola keuangan dan memprioritaskan kebutuhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun