Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fenomena Cashless: Masa Depan Tanpa Uang Tunai

5 Juli 2023   16:21 Diperbarui: 5 Juli 2023   16:22 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi e-cash oleh pixabay.com

Pada era digital yang terus berkembang, kita sering mendengar tentang fenomena cashless atau tanpa uang tunai. Fenomena ini mengacu pada pergeseran dari penggunaan uang tunai konvensional ke pembayaran elektronik melalui kartu kredit, debit, dompet digital, atau metode pembayaran online lainnya. Mari kita lihat mengapa fenomena cashless semakin populer.

Ada beberapa alasan utama di balik popularitasnya. Pertama, kemudahan penggunaan. Dengan pembayaran elektronik, kita tidak perlu membawa uang tunai fisik. Cukup membawa kartu atau ponsel pintar yang terhubung ke dompet digital, kita dapat melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja. Hal ini membuat proses pembayaran lebih cepat dan efisien.

Selain itu, fenomena cashless juga memberikan keamanan yang lebih tinggi. Uang tunai rentan terhadap pencurian dan kehilangan. Dengan pembayaran elektronik, kita dapat melacak setiap transaksi dan melindungi dana kita dengan keamanan tambahan seperti PIN atau sidik jari. Ini memberikan rasa aman dan ketenangan pikiran kepada pengguna.

Selanjutnya, cashless juga mengurangi ketergantungan pada uang tunai dan menghilangkan kebutuhan akan pertukaran uang saat bepergian ke negara lain. Ini sangat bermanfaat dalam era globalisasi di mana orang semakin sering melakukan perjalanan internasional. Selain itu, cashless juga membantu mengurangi risiko kehilangan uang tunai atau menerima uang palsu.

Namun, ada juga beberapa tantangan dan masalah yang perlu diatasi terkait fenomena cashless ini. Pertama, tidak semua orang memiliki akses ke teknologi yang diperlukan untuk pembayaran elektronik. Terutama di daerah pedesaan atau negara berkembang, infrastruktur teknologi mungkin masih terbatas. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan digital di mana sebagian orang tertinggal dalam penggunaan cashless.

Selain itu, kekhawatiran privasi juga menjadi isu penting dalam pembayaran elektronik. Transaksi elektronik meninggalkan jejak digital yang dapat dilacak, dan beberapa orang khawatir tentang kerentanan terhadap pelanggaran privasi atau pemantauan yang tidak diinginkan. Perlindungan data yang kuat dan peraturan yang jelas perlu diterapkan untuk mengatasi kekhawatiran ini.

Dalam hal ekonomi, fenomena cashless dapat memberikan manfaat signifikan. Pembayaran elektronik dapat membantu mengurangi biaya administrasi dan risiko keamanan yang terkait dengan penanganan uang tunai fisik. Selain itu, data transaksi elektronik juga memberikan wawasan berharga bagi bisnis dan pemerintah untuk memahami pola pengeluaran konsumen dan mengembangkan strategi yang lebih efektif.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat lonjakan popularitas penggunaan dompet digital dan aplikasi pembayaran online seperti Apple Pay, Google Pay, dan PayPal. Bahkan toko-toko fisik mulai mengadopsi sistem pembayaran nirkabel menggunakan teknologi NFC (Near Field Communication). 

Kesimpulannya, fenomena cashless adalah perubahan besar dalam cara kita melakukan transaksi keuangan. Kemudahan, keamanan, dan efisiensi adalah beberapa manfaat utama yang ditawarkannya. Namun, tantangan aksesibilitas dan masalah privasi perlu diatasi agar fenomena ini dapat diterima secara luas dan merata di seluruh masyarakat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun