Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kue Lemper, Jajanan Tradisional Khas Jawa dengan Rasa yang Gurih dan Unik

4 Juli 2023   21:52 Diperbarui: 5 Juli 2023   00:10 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kue lemper oleh sajiansedap.grid.id

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, termasuk dalam hal kuliner. Salah satu bentuk kekayaan kuliner Indonesia yang patut dibanggakan adalah jajanan tradisional, di antaranya adalah kue lemper. 

Kue lemper adalah makanan khas Indonesia yang memiliki rasa yang khas dan unik, serta memiliki sejarah panjang. Mari kita bahas bersama lebih lengkap tentang kue lemper berikut ini. 

Asal usul kue lemper

Kue lemper memiliki sejarah yang dapat ditelusuri hingga masa lalu. Meskipun tidak ada catatan pasti tentang asal mula kue lemper, namun diyakini bahwa kue ini telah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia. Beberapa ahli sejarah percaya bahwa kue lemper memiliki hubungan dengan masakan dari Timur Tengah, karena bentuk dan isinya yang mirip dengan makanan tradisional di wilayah tersebut.

Bahan utama dan proses pembuatan

Kue lemper terbuat dari beras ketan yang diolah dengan cara dikukus. Bahan utama lainnya adalah daging ayam yang telah direbus dan dihaluskan, serta bumbu-bumbu rempah seperti serai, daun salam, lengkuas, garam, gula, dan merica. Proses pembuatan kue lemper dimulai dengan mengukus beras ketan yang telah dicuci hingga matang, kemudian ditumbuk atau diulek hingga menjadi adonan yang lembut dan kenyal. Setelah itu, adonan ketan dituangkan di atas lembaran daun pisang yang telah dibersihkan. 

Pengisian dan pembungkusan

Setelah adonan ketan diletakkan di atas daun pisang, tahap selanjutnya adalah pengisian dengan daging ayam yang telah direbus dan dihaluskan tadi. Kemudian, adonan ketan dan daging ayam digulung rapat dengan bantuan daun pisang sebagai pembungkusnya. Setelah dibentuk menjadi silinder panjang, kue lemper siap diikat menggunakan tali dari serat kelapa atau benang. 

Varian rasa dan inovasi

Meskipun kue lemper tradisional memiliki rasa yang lezat dengan isian daging ayam, seiring berjalannya waktu, muncul berbagai varian rasa baru. Beberapa inovasi termasuk penggunaan isian lain seperti daging sapi, ikan, atau bahkan bahan non daging seperti jamur atau sayuran. Beberapa juga menambahkan keju atau sambal sebagai pelengkap, memberikan sentuhan modern pada cita rasa tradisional.

Kelezatan dan kenikmatan kue lemper

Kue lemper memiliki cita rasa yang unik dan menggugah selera. Perpaduan antara ketan yang kenyal dan lembut dengan daging ayam yang lezat, serta bumbu rempah yang terasa dalam setiap gigitannya, menjadikan kue ini memiliki daya tarik tersendiri bagi penikmatnya. Rasanya yang gurih dan sedikit manis membuat kue lemper cocok dijadikan sebagai camilan atau hidangan pembuka dalam berbagai kesempatan.

Populer di berbagai acara

Kue lemper tidak hanya populer sebagai camilan di pasar tradisional atau pedagang kaki lima, tetapi juga sering dijumpai dalam berbagai acara. Kue ini menjadi hidangan wajib dalam perayaan Ramadan dan Lebaran, serta acara-acara lain seperti pesta pernikahan, khitanan, dan ulang tahun. Kehadiran kue lemper pada acara-acara tersebut menjadi simbol keramahan dan kehangatan dalam budaya Indonesia. 

Kesimpulannya, kue lemper adalah salah satu jajanan tradisional Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Sejarah panjangnya, proses pembuatannya yang rumit namun khas, serta kenikmatan rasa yang dihadirkannya, menjadikan kue lemper sebagai warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun