Investasi merupakan penanaman modal dengan adanya tingkatan risiko yang berbeda, dimulai dari investasi risiko rendah, sedang, hingga tinggi. Perlu diketahui bahwa setiap investai memiliki peluang kerugian sehingga sebelum memutuskan untuk investasi perlu dipikirkan dengan matang. Oleh karena itu, harus pintar mengelola investasi agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.Â
Risiko investasi berbanding lurus dengan return yang nanti akan diterima. Namun bukan berarti investasi risiko rendah tidak memberi keuntungan. Investasi dengan risiko rendah sangat cocok untuk kamu yang mengambil hasil pada jangka panjang. Tentu dibutuhkan kesabaran untuk mendapat hasil yang maksimal.Â
Investasi dengan risiko rendah memberi dampak positif bagi investor untuk tidak perlu khawatir akan kerugian. Maka dari itu, sangat cocok bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi.Â
Berikut instrumen investasi risiko rendah untuk pemula :
1. Investasi reksadanaÂ
Investasi reksadana merupakan instrumen investasi risiko rendah yang cocok untuk pemula. Reksadana akan memberikan return dan risiko lebih rendah dengan modal awal yang terbilang murah. Kamu bisa mulai dengan modal seratus ribu untuk membeli produk reksadana.Â
Beberapa jenis reksadana yang minim risiko yaitu investasi reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. Reksadana juga dapat bekerja seperti tabungan dimana bila kamu rutin menaruh uang di reksadana setiap bulan, maka return investasi yang didapat juga akan maksimal. Sehingga investasi reksadana cocoknya dilakukan dalam jangka panjang.Â
2. Investasi depositoÂ
Deposito adalah investasi risiko rendah dari perbankan dan bisa dikatakan produk investasi yang aman. Hak ini karena uang yang disimpan di deposito sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Risiko investasi deposito berupa penurunan suku bunga dari kebijakan Bank Indonesia (BI) dan perbankan.Â
Deposito memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibanding tabungan biasa. Nilai suku bunga deposito berkisar antara empat hingga tujuh persen yang bergantung pada tenor dan nilai deposito. Uang yang sudah di masukkan ke dalam deposito tidak bisa ditarik sewaktu waktu karena harus menunggu waktu jatuh tempo yang telah disepakati bersama.Â
3. Investasi emasÂ
Salah satu investasi yang paling disukai masyarakat luas adalah investasi emas. Baik itu orang tua maupun anak muda menjadikan investasi emas sebagai investasi favorit. Selain karena aman, investasi emas memiliki nilai yang cenderung stabil dan relatif naik di setiap tahunnya. Kamu bisa melakukan investasi dalam bentuk emas batangan.Â
Investasi emas tahan terhadap inflasi dan krisis sehingga penurunan harga emas tidak akan sejatuh saham disaat kondisi ekonomi sedang buruk. Emas juga dapat dijual sewaktu waktu sehingga investasi emas sangat cocok untuk pemula dengan tingkat risiko yang terbilang rendah.Â
4. Investasi propertiÂ
Produk properti setiap tahun pasti mengalami kenaikan harga ditambah dengan kebutuhan akan properti juga selalu meningkat. Produk investasi properti ini terbilang memiliki risiko yang rendah. Namun untuk memulai investasi properti dibutuhkan modal yang cukup besar. Akan tetapi hal tersebut akan sebanding dengan harga jual properti kedepannya yang menghasilkan keuntungan yang cukup menjanjikan.Â
Kesimpulannya, cara memulai investasi yaitu dengan niat dan mulai investasi dengan menggunakan instrumen risiko rendah supaya kamu sebagai investor pemulai tetap tenang. Semakin lama kamu terjun dalam dunia investasi maka kamu akan lebih pintar dan bijak dalam mengelola portofolio investasi kamu dan dihasilkan keuntungan maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H