Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Gaji Tinggi dan Kerja Bertahun-Tahun, tapi Selalu Tidak Cukup

2 Maret 2023   07:10 Diperbarui: 5 Maret 2023   08:40 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi mencatat pengeluaran dari pexels.com karya Yan Krukau

Memiliki gaji tinggi selalu diartikan pasti dapat memenuhi segala kebutuhan hidup, tabungan banyak dan investasi lancar. Namun tidak selalu orang yang memiliki gaji tinggi bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya. 

Besarnya gaji dan lamanya bekerja tidak bisa menentukan seseorang itu kaya atau miskin. Ada orang dengan gaji pas pasan namun hidupnya berkecukupan sebaliknya ada juga orang dengan gaji tinggi namun masih kurang.

Seperti pekerja di kota besar yang merasa selalu kehabisan uang di tengah bulan padahal gaji mereka terhitung tinggi. Mereka sendiri tidak tahu kemana perginya dan dipergunakan untuk apa uang tersebut.

Berikut beberapa penyebab gaji tinggi tapi selalu tidak cukup :

1. Tidak ada rencana masa depan

Mereka tidak memiliki catatan pengeluaran setiap bulannya tentang apa saja yang dibeli. Orang yang tidak mempunyai rencana masa depan akan cenderung boros dan tidak paham akan mengelola finansial. 

Menyepelekan perencanaan keuangan menyebabkan gaji tidak terkontrol dan dihabiskan di awal bulan dengan jumlah yang besar.  

Akibatnya mereka merasa uang tersebut tiba tiba habis dan tidak tahu kemana mengalirnya. Tidak adanya rencana masa depan inilah yang mengakibatkan masalah krusial pada finansial. 

Solusinya, mulai sadar akan kondisi finansial kamu. Saat usia muda memang masih bisa aktif kerja namun jika gaji selalu habis maka akan percuma. Rencanakanlah masa depan kamu dengan mulai menabung dan investasi, kamu juga bisa memulai menyiapkan dana pensiun agar kelak di hari tua bisa hidup tenang. 

2. Gaji naik, gaya hidup juga naik

Orang dengan gaji tinggi cenderung menginginkan barang barang branded agar terlihat selalu update kekinian di sosial media. Pengaruh sosial media yang meninggikan gaya hidup akan fashion ikut mempengaruhi gaya hidup di masa kini. 

Selain itu, kebiasaan nongkrong  juga ikut mempengaruhi karena semakin gaji tinggi maka tempat nongkrong juga ikut yang mahal. Kalau sudah menjadi kebiasaan akan susah untuk diturunkan standarnya. 

Solusinya, gaya hidup jangan mengikuti orang lain dan jangan terjebak dengan "meningkatnya standar hidup akan meningkatkan rasa bahagia". Dahulukan pengeluaran utama dibandingkan pengeluaran konsumtif. 

3. Tidak tahu prioritas

Gaji tinggi jika tidak tahu prioritas akan memperburuk finansial kamu di setiap bulan. Saat menginginkan membeli barang tidak berarti harus dibeli saat itu juga apalagi dengan alasan adanya promo diskon. 

Kamu harus bisa memilih prioritas mana yang benar penting dan dibutuhkan. Tidak hanya tentang kesenangan saja. Penting untuk kamu jangan asal membeli barang terutama yang tidak terlalu diperlukan. 

Solusinya, kenali apa saja kebutuhan utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan jangan membeli sesuatu karena hanya mengikuti teman atau orang lain. 

4. Tinggal di kawasan elit

Mereka yang memiliki gaja tinggi cenderung memilih tinggal di daerah mahal. Tinggal di daerah elit juga tidak menjadikan kamu orang yang kaya tetapi membuat selalu kekurangan uang. Dengan hidup di daerah mahal tentu akan mempercepat pengeluaran kamu untuk biaya tempat tinggal. 

5. Menyepelekan catatan pengeluaran 

Menganggap remeh dengan tidak memperdulikan catatan pengeluaran akan mengakibatkan kamu pusing di tengah bulan karena masalah keuangan. 

Jika terus berlanjut dalam jangka panjang kamu tidak akan memiliki tabungan. Padahal dengan adanya catatan pengeluaran kamu bisa mengevaluasi budget mana yang perlu dan tidak diperlukan sehingga gaji di bulan depan dapat dialokasikan lebih baik. 

Kurang bersyukur juga akan membuat kamu selalu kekurangan dan tidak menyadari apa yang sudah kamu miliki. 

Banyak faktor yang mempengaruhi gaji cukup apa tidaknya untuk kebutuhan sebulan namun tergantung secerdas apa orang tersebut mengelola finansial pribadi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun