Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Penting Mengajarkan Tanggung Jawab Pada Anak Agar Tidak Berperilaku Negatif

26 Februari 2023   14:06 Diperbarui: 26 Februari 2023   14:12 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi anak bermain : pexels.com

Mengajarkan anak memiliki tanggung jawab sejak dini bertujuan agar anak memiliki perilaku baik dan terhindar dari sikap arogan yang memicu tindakan kriminal.

Topik pilihan kompasiana kali ini tentang peradilan pidana anak yang menarik untuk diulas. Mengingat banyak kejadian kurang menyenangkan yang dapat dilakukan anak dengan perilaku negatifnya. 

Berkaca dari kasus yang viral akhir-akhir ini yang melibatkan anak pejabat dengan sikap arogan yang melakukan pengeroyokan kepada anak lain. Sikap arogan yang muncul karena mungkin orang tua selalu memanjakan sang anak dan menuruti semua keinginannya hingga melupakan mengajarkan tanggung jawab.

Orang tua memegang tanggung jawab dalam mendidik anak supaya kelak anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. 

Termasuk mengajarkan tanggung jawab sejak dini agar anak lebih mandiri dan tidak bergantung pada kedua orang tuanya serta tidak menyalahkan orang lain dan mengakui kesalahan jika memang berbuat salah. 

Tanggung jawab adalah sikap yang harus dipelajari oleh anak sehingga anak mampu membuat keputusan sendiri dan dapat diandalkan untuk dirinya sendiri. 

Parenting diperlukan untuk melatih dan menanamkan sikap tanggung jawab kepada anak.

Berikut beberapa cara mengajarkan tanggung jawab kepada anak :

1. Memberi pemahaman tentang tanggung jawab 

Saat anak berusia tiga tahun, orang tua sudah bisa mengajari tanggung jawab sedikit demi sedikit. Misalnya seperti mencuci buah sebelum dimakan, mulailah dari hal kecil sehingga berakhir menjadi kebisaaan si anak. 

Orang tua juga bisa memberikan penjelasan tanggung jawab saat anak melakukan kesalahan. Nah jelaskan siapa yang harus bertanggung jawab dan jangan memarahi anak. Berikan penjelasan dengan sederhana dan apa yang harus dilakukan anak jika melakukan kesalahan nantinya. 

Selain itu, mengenalkan anak pada peraturan juga membantu melatih rasa tanggung jawab pada anak. Orang tua bisa menjelaskan tentang peraturan di tempat umum, sekolah dan konsekuensi jika melakukan pelanggaran. Hal tersebut juga membantu anak agar bertindak hati-hati dan bertanggung jawab pada setiap perbuatannya. 

2. Mengajarkan kontrol emosi pada anak

Mengatur emosi sendiri merupakan hal yang cukup sulit begitu pula bagi anak anak. Mengajarkan anak untuk mengelola emosinya agar lebih sabar seperti menyalurkan lewat bermusik, melakukan olahraga. Rasa tanggung jawab dalam emosi menjadi hal paling penting agar perilaku negatif tidak menguasai diri anak. 

3. Mengajak mengerjakan tugas rumah

Orang tua bisa melibatkan anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti merapikan tempat tidur setelah bangun tidur, menyapu, mencuci buah dan sesuai dengan usia si anak.

Pemberian tugas pada anak dan keikutsertaan anak dalam tugas rumah memberikan rasa kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab pada tugas yang telah diberikan. 

4. Mengajarkan mengembalikan barang ke tempat semula dan berpakaian sendiri

Tanggung jawab juga bisa diajarkan orang tua saat anak selesai bermain harus mengembalikan mainannya ke tempat semula. Apabila anak lupa, orang tua bisa mengingatkan hal tersebut kepada anak sehingga anak terbiasa dan bisa merawat barang yang dipunyai. 

Selain mengajarkan tanggung jawab, mengembalikan mainan ataupun barang ke tempat semula juga melatih anak menjaga kebersihan di lingkungan sekitarnya. 

Memakai pakaian sendiri sejak anak memasuki usia sekolah membantu anak lebih mandiri dan bertanggung jawab. Bisa memakai kaus kaki dan pakaian sekolahnya sendiri merupakan hal positif tanpa harus menunggu bantuan orang tua. 

5. Mengajarkan adanya konsekuensi

Belajar tentang konsekuensi bahwa setiap perbuatan yang dilakukan anak ada konsekuensi baik dan buruknya. Seperti jika tidak displin akan ada konsekuensi dari tindakan tersebut yang berhubungan dengan peraturan. 

Rasa tanggung jawab pada setiap perilaku yang dilakukan juga mengajarkan anak untuk mengasah keterampilan dalam memecahkan masalah sehingga baik untuk perkembangan anak. 

Hal yang kalah penting yaitu menjadi contoh bagi anak untuk bisa melakukan tanggung jawabnya. Anak cenderung meniru perilaku orang terdekatnya. Maka mencontohkan hal displin akan membantu anak pelan pelan belajar tanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun