Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

3 Alasan Kamu Memiliki Hubungan Toksik dengan Uang

19 Februari 2023   21:37 Diperbarui: 19 Februari 2023   21:48 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan toksik pasti sering kita dengar dan menggambarkan hubungan yang tidak sehat atau hubungan yang bersifat beracun. Hubungan toksik juga bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Perlu diketahui bahwa hubungan toksik tidak hanya terjadi antara sesama manusia tetapi juga dengan uang bisa terjadi. Hubungan toksik dengan uang berkaitan erat dengan manajemen finansial yang buruk di kehidupan sehari-hari.

Secara sederhana, hubungan toksik dengan uang akan berdampak negatif dan menyebabkan sengsara untuk diri kita. Kebiasaan kecil seperti mengelola finansial dengan asal-asalan, membandingkan finansial sendiri dengan orang lain dapat menjadi awal mula terbentuknya hubungan kamu dengan uang menjadi toksik. 

Nah, berikut alasan yang membuat hubungan kita dengan uang menjadi toksik?

1. Bisa jadi uang kamu memang kurang.

Inti permasalahannya terletak pada jumlah uang yang kamu miliki. Mau kamu berhemat bagaimanapun tetap tidak cukup uang tersebut untuk kebutuhanmu. 

Misalnya gaji kamu di bawah UMR atau gaji kamu UMR tetapi kamu memiliki kebutuhan lebih dari UMR. Bayangkan saat kamu hidup di Jakarta dengan gaji 5 juta dan ada keluarga yang harus kamu cukupi kebutuhannya, maka bisa dibilang agak ngepas (uangnya). Ditambah lagi jika nanti ada kebutuhan tak terduga seperti ada yang sakit jadi harus segera berobat.

Kalau sudah begitu, salah satu caranya kamu bisa budgeting. Kamu bisa mengatur dan mencatat semua pengeluaran financial kamu. Karena yang membuat uang tidak cukup sering kali kebutuhan lain-lain atau gaya hidup yang lebih dari uang kamu. 

Tetapi kalau kebutuhan kamu tidak bisa diturunin, maka kamu bisa melakukan side hustle. Kamu bisa mencoba part time, freelance, volunteer yang dibayar. Atau kamu bisa upgrade skill supaya gaji kamu bisa naik. 

2. Menyalahkan keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun