Hal ini biasanya terjadi pada orang yang ingin kehidupannya berubah dengan pendapatan naik tetapi stuck ditempat. Orang ini merasa dia tidak akan kaya, kehidupannya tidak akan berubah karena memang keadaan sudah begini dan juga suka mengeluh.Â
Tidak ada yang salah dengan mengeluh kalau hanya sebagai rasa untuk meluapkan emosi. Akan tetapi jika mengeluh untuk menyalahkan keadaan, akan jadi boomerang untuk diri kita sendiri.
Sekarang kita hidup di dalam sistem kapitalisme yang artinya kita ditentukan naik atau turunnya derajatnya berdasarkan aset yang kamu miliki. Aset yang dimaksud dapat berupa uang, pengetahuan, relasi, dan lain-lain.
Kuncinya kalau hidup kita ingin berubah, kamu perlu meningkatkan aset, yang paling penting dengan meningkatkan skill, meningkatkan penghasilan sehingga aset kamu dapat bertambah dan tidak bisa hanya dengan menyalahkan keadaan terus menerus.Â
Melakukan sesuatu supaya hidup bisa berubah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk upgrade diri seperti membaca buku, nonton youtube untuk upgrade skill, dan sebagainya.
3. Mindset merasa cukup yang akhirnya menjadi jebakan.
Hidup sederhana, cukup, bersyukur itu adalah hal yang tidak salah. Tetapi jika kamu mengabaikan keadaan finansial kamu dengan selalu merasa cukup. Padahal hal tersebutlah yang menjadi masalah dan kamu tidak ada usaha. Yang akhirnya permasalahannya tidak akan selesai.
Jika kamu hanya pasrah dan memakai kedok "merasa cukup" inilah yang akan menjadi jebakan. Sehingga konteks "merasa cukup" harus diubah dengan menyadari kondisi finansialmu.Â
Pelu diingat jika "hustle bukan berarti kamu tidak bersyukur".Â
Itulah beberapa alasan yang menjadikan kamu dengan uang memiliki hubungan yang toksik.Â
-Upgrade skill untuk kehidupan yang lebih baik dan manage keuanganmu dengan bijak-