Anggur laut yang memiliki bahasa latin Caulerpa lentilifera merupakan spesies rumput laut hijau yang banyak dibudidayakan masyarakat. Anggur laut ini banyak dikomersialkan di Asia, terutama di daerah yang beriklim sedang.Â
Sea grapes atau anggur laut ini memiliki bentuk menyerupai buah anggur. Namun buah dari anggur laut lebih kecil dibanding buah anggur dan bergelantung di batang rumput.Â
Anggur laut tumbuh secara alami dan dimanfaatkan sebagai sayuran oleh masyarakat lokal. Anggur laut ini memiliki sebutan nama yang berbeda beda di setiap daerah, seperti Lawi lawi di Pulau Sulawesi, Latoh di Filipina, Umi Budo di Jepang, dan Green Caviar di Eropa.Â
Di Indonesia, anggur laut banyak ditemukan di Sulawesi Selatan dan telah diekspor ke Jepang. Selain itu, anggur laut juga banyak dijumpai di Kepulauan Kei, Maluku.
Permintaan pasar akan anggur laut ini semakin meningkat dan memiliki prospek cerah untuk ke depannya. Dalam pengembangannya, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara telah membudidayakan anggur laut ini.Â
Karakteristik anggur laut
Anggur laut mudah rusak setelah di panen karena mengandung lebih dari 90% air. Oleh karena itu memerlukan penanganan pascapanen yang segera untuk menjaga kualitas kesegaran anggur laut.
Anggur laut juga memiliki sifat sensitif terhadap tekanan osmotik dan suhu rendah. Akibatnya anggur laut mudah rusak jika disimpan di penyimpanan beku (cold storage) dan disimpan di air keran.Â
Metode pengawetan yang diterapkan pada anggur laut sebagian besar menggunakan teknologi olahan konvensional seperti pengeringan dan pengasinan. Pengeringan dapat dilakukan pada pengering udara panas sekitar 50-80 derajat Celsius sekitar 12 jam.
Kandungan gizi
Kandungan nutrisi pada anggur laut yaitu tinggi akan asam lemak tak jenuh ganda, antioksidan, mineral, vitamin, dan senyawa bioaktif lainnya. Kandungan gizi tersebut menjadikan anggur laut berpotensi menjadi sumber makanan yang bergizi dan berkontribusi baik pada ketahanan pangan terutama di daerah pesisir.
Selain itu, anggur laut memiliki kandungan 10,41% protein, 1,11% lemak dan 38,66% karbohidrat.
Anggur laut juga bisa mencegah hipertensi, antidiabetes, antioksidan, antikoagulan, antikanker, mencegah jantung koroner, mencegah obesitas yang tentunya dengan kadar tertentu.
Produk Olahan Anggur Laut
Anggur laut dapat diolah menjadi berbagai produk olahan dan memiliki potensi sebagai pangan fungsional.
Di Indonesia, anggur laut dimanfaatkan sebagai makanan segar seperti urap, salad ataupun diproses menjadi acar dan manisan. Produk olahan anggur laut masih dikonsumsi secara konvensial di Indonesia dan tetap terjaga kandungan gizinya.
Di Jepang, anggur laut dikonsumsi sebagai masakan umi budo, di Korea dikonsumsi segar dan juga bisa diolah menjadi sup.
Banyak masyarakat yang suka dengan anggur laut baik karena rasanya dan juga harganya.
Anggur laut memiliki kandungan lemak yang rendah dan aman dikonsumsi. Bagi kamu yang sedang menjalani diet, anggur laut bisa menjadi opsi makanan kamu lho.Â
Setelah membaca beberapa ulasan di atas, anggur laut menarik bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H