Sobat pasti sering menjumpai daun daun kering yang berserakan di pekarangan rumah. Apalagi di saat musim kemarau tiba pasti akan lebih banyak daun yang berguguran.Â
Sebagian besar masyarakat pasti akan membakar daun-daun kering tersebut. Kegiatan membakar daun kering akan menghasilkan karbon monoksida dan mengganggu pernapasan. Dari hal tersebut kegiatan membakar daun-daun kering berdampak buruk bagi kesehatan dan pencemaran udara.Â
Alangkah baiknya apabila daun-daun kering ini diolah menjadi kompos. Menurut Nurman et al., (2019) menyatakan bahwa daun-daun kering mengandung unsur nitrogen (N) yang memiliki potensi untuk dijadikan pupuk kompos. Unsur nitrogen ini merupakan unsur makro dan dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan pembentukan klorofil.Â
Berikut langkah sederhana untuk membuat kompos dari daun-daun kering :
1. Kumpulkan daun kering minimal satu karung lalu potong atau cacah menjadi bagian yang kecil-kecil.
2. Campurkan nasi aking (kurang lebih satu kepal) dengan air. Aduk hingga merata.
3. Siramkan campuran nasi aking tadi dengan daun kering yang telah dicacah, Pastikan semua daun terkena air tersebut.
4. Masukkan daun yang telah lembab ke dalam karung dan ikat bagian ujung karung dengan tali rafia yang kencang. Letakkan karung tersebut di tempat yang gelap.
5. Periksa kondisi daun dalam karung setiap satu minggu sekali. Apabila daun terasa kering maka siram lagi dengan campuran nasi aking dan air.
6. Setelah minggu ke empat, kompos daun kering siap dipanen dan digunakan untuk menyuburkan tanaman.
Mudah dan sederhana bukan cara membuat kompos daun kering. Jadi, sekarang jangan dibakar lagi ya. Lebih baik dikumpulkan untuk dibuat kompos. Selain menyuburkan tanaman di rumah, pembuatan kompos ini juga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.Â
Referensi :
Nurman, S., Ermaya, D., Hidayat, F., dan Sunartaty, R. 2019. Pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan sebagai pupuk kompos. J. Â Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat. 3(1): Â 5-8.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H