Skripsi sering menjadi penyebab lamanya masa studi mahasiswa. Bukan hanya karena proses pengerjaannya, namun juga karena kesulitan mendapatkan judul skripsi. Di sisi lain, ada yang sudah mengajukan judul, eh ditolak. Banyak mahasiswa yang punya pengalaman seperti itu. Agar tidak mengalami hal itu, teman-teman mahasiswa perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
Bacalah artikel lmiah dan update berita
Mungkin tak mudah bagi anda untuk mulai membaca artikel ilmiah, terutama bagi mahasiswa semester awal. Namun kegiatan ini perlu dibiasakan sedari dini. Ribuan artikel ilmiah dapat anda baca di laman-laman jurnal online yang disediakan secara gratis. Dengan membaca artikel ilmiah, pikiran kita lebih terbuka dan memiliki bayangan bagaimana sebuah penelitian dilakukan dan dilaporkan. Anda akan memiliki gambaran tema tugas akhir yang menarik dan sesuai dengan passion anda. Selain itu, anda juga harus update berita terkini. Seringkali dosen menginginkan judul atau tema skripsi yang aktual, sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu solusi atas permasalahan yang ada saat ini. Oleh karena itu, membaca artikel ilmiah dan update berita terkini menjadi kombinasi yang tepat untuk dilakukan.
Mulailah bertanya
Semakin sering kita membaca artikel ilmiah dan mengetahui keadaan terkini, akan timbul pertanyaan-pertanyaan dalam benak kita, "Kok bisa begini yah? Kok bisa begitu yah?. Pertanyaan inilah yang akan menjadi pematik dalam menemukan judul skripsi kita. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis sebanyak mungkin sebagai bekal untuk berdiskusi.
Mulailah berdiskusi
Perbanyaklah diskusi dengan orang yang menurut anda nyaman untuk diajak bicara, bisa teman, kakak tingkat, ataupun dosen. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah anda kumpulkan tadi. Seringkali suatu masalah tidak bisa diselesaikan dengan satu hal. Biarkan pikiran anda bergerak bebas dan larut dalam diskusi itu. Catatlah poin-poin diskusi itu kemudian buatlah mind map sehingga anda dapat mengetahui benang merah untuk menjadi bahan judul skripsi.
Berbicara dengan yang ahli
Setelah anda mendapatkan benang merah dari diskusi anda, temuilah seorang dosen yang ahli dalam bidang itu. Mintalah kesediaan beliau untuk berdiskusi dengan anda. Ketika berdiskusi, uraikan perspektif anda tentang tema tersebut.
Catatlah masukan-masukan dari beliau dan mintalah kesediaan beliau untuk berdiskusi lagi jika diperlukan. Seringkali diskusi dengan dosen tidak cukup satu kali, karena dari diskusi itu akan muncul hal-hal baru yang perlu didiskusikan kembali. Pastikan diskusi tersebut menghasilkan kata kunci yang nantinya diangkat menjadi judul skripsi. Setiap jurusan memiliki mekanisme sendiri dalam penunjukkan pembimbing skripsi.
Jika  jurusan anda memiliki aturan untuk mencari pembimbing sendiri, gunakanlah momentum saat berdiskusi dengan dosen untuk meminta kesediaan beliau menjadi pembimbing skripsi anda.
Ada juga jurusan yang memiliki aturan bahwa pembimbing skripsi diatur oleh Kepala Jurusan atau dalam rapat jurusan. Jika jurusan anda menggunakan sistem tersebut, tak salah juga jika anda mengajukan diri sebagai mahasiswa bimbingan dosen tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H