Mohon tunggu...
Nur Arifah Drajati
Nur Arifah Drajati Mohon Tunggu... Dosen dan Guru -

Menjaga Perilaku dan Keilmuan dengan Istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Kemandirian Pada Siswa

21 Juli 2015   10:50 Diperbarui: 21 Juli 2015   10:50 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Mengajar itu mudah. Semua orang dengan berbagai profesi bisa mengajar. Tetapi untuk mendidik sedikit berbeda dengan mengajar. Mendidik ini bisa berbagai cara yaitu memberikan contoh, memberikan ruang untuk berkembang, memberikan kail bagi anak didik untuk dapat mengoptimalisasi diri menjadi seseorang yang lebih baik.

Kemandirian ini sekarang menjadi hal yang krusial bagi pembangunan negeri ini. Ini tidak terlepas dari budaya masyarakat kita dan budaya nenek moyang kita bahwa anak dari kecil tidak diupayakan untuk belajar kemandirian. Mungkin bisa kita lihat di mall mall, para ibu ibu mengajak jalan putra putrinya disertai para asisten rumah tangga. Bahkan terkadang lebih dari satu asisten untuk setiap anak. Ditambah lagi dengan sistem sekolah kita yang masih dengan model ' menyuapi' materi. Siswa mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru.

Pola ini bukannya tidak baik, hendaknya ini dilakukan tidak terlalu sering karena akan membuat anak didik menjadi tergantung dan manja kepada gurunya. Menjadikan guru pusat ilmu pengetahuan sudah bukan zamannya lagi. Ilmu tersebar dan sangat mudah didapatkan dari website website yang telah tersedia 24 jam non stop. Tetapi, perlu kita ingat apakah hanya pengetahuan yang kita cari?

Guru adalah tempat dimana anak bertanya, berbagi cerita serta mencari kebijaksanaan. Terkadang mereka juga hanya ingin bertegur sapa dengan gurunya. Tetapi juga banyak yang mencurahkan kesedihannya kepada gurunya karena orang tuanya tidak mempunyai waktu untuknya. Disinilah peran guru menjadi sangat kompleks sehingga terkadang tidak dipungkiri, gurunya lebih tahu dan paham daripada orang tuanya sendiri. Menjadikan anak didik mandiri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Yaitu dengan membuat kelompok kecil dalam mengerjakan tugas atau proyek. Mereka dapat berdiskusi untuk mencari solusi. Mereka dapat bekerjasama dalam tim dan tentunya dapat memperoleh jawaban yang lebih optimal.

Meski tugas dikerjakan bersama, nilai atau kualitas anak didik bisa berbeda. Maka tugas pendidik adalah mengamati proses saat pembelajaran itu berlangsung. Pendidik memberi catatan tentang apa yang diperoleh anak didik baik sebelum, ketika dan akhir kegiatan belajar berlangsung.

Semoga bermanfaat
Nur Arifah Drajati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun