Mohon tunggu...
Nu Aqisuy
Nu Aqisuy Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I just AM...@nuaqisuy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Cinta (yang) Tak Bersyarat

9 Juli 2012   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:09 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Wedding Party 2 kompasianer"

oleh

NU AQISUY

no.urut 10

Sudah 6 bulan berlalu sejak dia menyatakan cintanya kepadaku dan aku menerimanya dengan perasaan yang sangat berkecamuk.

Akan tetapi,sejak saat itu pula aku selalu dihantui perasaan bersalah kepadanya. Ada sesuatu yang dia tidak ketahui tentangku, sesuatu tentang masa laluku yang kelam.

###

Sore itu kami bertemu di taman,ada sesuatu yang ingin dia bicarakan denganku. Awalnya kami hanya berbincang-bincang biasa sambil bercanda hingga tiba-tiba terlontar kata-kata itu dari mulutnya.

" aku ingin menikah denganmu.."

Aku terdiam kemudian menangis,,

"maafkan aku,,tapi aku tidak pantas untukmu "

Dia menatapku lembut dan menyeka pelan airmataku.

Akhirnya aku tak bisa membendung lagi perasaan bersalah itu,dengan terbata-bata aku menceritakan semuanya.

###

Satu tahun yang lalu,aku sangat mencintai seorang lelaki dan rela memberikan segalanya untuknya termasuk kesucianku.Tapi setelah kami melakukan hal itu, dia perlahan-lahan menghilang dari hidupku. Aku kalang kabut mencarinya kesana kemari hingga akhirnya dia benar-benar hilang.

Aku hancur selepas dia pergi,aku bahkan tak ingin hidup lagi. Aku benar-benar terpuruk dan tak peduli lagi dengan hidupku.

Di tengah keterpurukan itu,aku mencoba yang namanya narkoba. Ternyata obat itu benar-benar bisa membuatku tenang (sesaat). Aku kecanduan dan tak segan-segan menjual apapun untuk menikmatinya obat itu. Hingga akhirnya, aku tak bisa menjual apapun lagi dan itu artinya aku tak bisa menikmati obat itu.

Aku terpuruk ( lagi), aku benar-benar butuh obat itu . Seorang temanku menawarkan side job "wanita panggilan " high class , katanya bayarannya lumayan tinggi. Awalnya aku tidak tertarik tapi kebutuhanku akan obat itu serta kenangan tentang dia yang terus menghantuiku  membuatku gelap mata dan menyetujuinya.

###

" aku tidak pantas untukmu, aku wanita kotor dan penuh dosa. Kau bisa dapat yang lebih baik dariku "

Lagi, aku akan kehilangan orang yang aku cintai tapi kali ini aku tidak akan terpuruk. Ini yang terbaik untuk dia dan aku. Dia memang pantas dapat wanita yang kebih baik dari aku.

Tapi di luar dugaanku, dia dengan air mata yang tak terbendung malah memelukku erat dan membisikkan kata-kata ini...

"...aku mencintaimu dengan tulus, walaupun kamu pelacur paling kotor di dunia ini...tapi aku akan tetap mencintaimu apapun adanya dirimu.... jangan minta aku pergi...dan jangan pernah terpikir untuk meninggalkan aku.."

Aku menangis sejadi jadinya mendengar kata kata itu, di dalam hatiku waktu itu aku menganggap semua laki laki itu busuk, tapi dia berbeda!!!

Luka hati yang selama ini aku dapat dari laki laki yang melecehkan tubuhku hari itu lambat laun terobati oleh dia, dan malam itu aku berjanji untuk setia dan menyerahkan hidupku untuknya.

Dia kemudian membawaku berobat di pusat rehabilitasi narkoba dan akhirnya aku dinyatakan 100% bersih dengan catatan tidak boleh lagi bergaul dengan lingkungan lamaku.

###

Hari ini hari bahagia kami, kami akan menikah.

Tapi malam sebelum penikahan kami, aku bertanya kepadanya mengapa dia tidak meninggalkan aku malam itu..

Dia tersenyum lantas mencium keningku lembut.

" Kalo aku meninggalkanmu malam itu , aku yakin kau akan semakin terpuruk dan hancur. Yang menghancurkan hidupmu adalah laki-laki dan aku ingin menebus kesalahannya dan mengobati hatimu. Aku bisa saja meninggalkanmu malam itu dengan "ego" yang menginginkan kemurnian pasangannya tapi aku ingin menyelamatkan sebuah jiwa yang "hilang"..."

Dia kemudian memelukku erat dan membisikkan kata-kata..

" tapi aku tidak butuh semua alasan itu, sebab satu yang pasti aku mencintaimu dan sangat mencintaimu."

###END###

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun