Mohon tunggu...
Nu Aqisuy
Nu Aqisuy Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I just AM...@nuaqisuy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Cinta (yang) Tak Bersyarat

9 Juli 2012   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:09 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menatapku lembut dan menyeka pelan airmataku.

Akhirnya aku tak bisa membendung lagi perasaan bersalah itu,dengan terbata-bata aku menceritakan semuanya.

###

Satu tahun yang lalu,aku sangat mencintai seorang lelaki dan rela memberikan segalanya untuknya termasuk kesucianku.Tapi setelah kami melakukan hal itu, dia perlahan-lahan menghilang dari hidupku. Aku kalang kabut mencarinya kesana kemari hingga akhirnya dia benar-benar hilang.

Aku hancur selepas dia pergi,aku bahkan tak ingin hidup lagi. Aku benar-benar terpuruk dan tak peduli lagi dengan hidupku.

Di tengah keterpurukan itu,aku mencoba yang namanya narkoba. Ternyata obat itu benar-benar bisa membuatku tenang (sesaat). Aku kecanduan dan tak segan-segan menjual apapun untuk menikmatinya obat itu. Hingga akhirnya, aku tak bisa menjual apapun lagi dan itu artinya aku tak bisa menikmati obat itu.

Aku terpuruk ( lagi), aku benar-benar butuh obat itu . Seorang temanku menawarkan side job "wanita panggilan " high class , katanya bayarannya lumayan tinggi. Awalnya aku tidak tertarik tapi kebutuhanku akan obat itu serta kenangan tentang dia yang terus menghantuiku  membuatku gelap mata dan menyetujuinya.

###

" aku tidak pantas untukmu, aku wanita kotor dan penuh dosa. Kau bisa dapat yang lebih baik dariku "

Lagi, aku akan kehilangan orang yang aku cintai tapi kali ini aku tidak akan terpuruk. Ini yang terbaik untuk dia dan aku. Dia memang pantas dapat wanita yang kebih baik dari aku.

Tapi di luar dugaanku, dia dengan air mata yang tak terbendung malah memelukku erat dan membisikkan kata-kata ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun