Mohon tunggu...
Nur Anwari Putri
Nur Anwari Putri Mohon Tunggu... -

hidup itu benuh warna, jadikan setiap warna itu penuh makna. nikmati kehidupan yang penuh warna dengan selalu mensyukuri nikmat yang ada ||

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penjara Surga

11 November 2013   23:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:17 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan kami di barak, bak seperti penjara....

Penjara yang bukan penjara seperti neraka, tempat tahanan untuk para kriminal. Disini kami merasa seperti “Penjara Surga” yang begitu banyak menyimoan cerita, suka, duka, haru, bahagia, pahit, kesal, dongkol, senang, dan masih banyak lagi.

Mengapa dikatakan “Penjara Surga” ?! Ini dia ...

Soal penjara memang kami merasa seperti dipenjara yang begitu banyak larangan, aturan, perintah maupun tindakan.

Dari contoh kecil seperti hilangnya kebiasaan kami dari hal bangun tidur seenaknya, keluar masuk rumah sembarangan, makan seenaknya, memerintah seenaknya, bersikap semaunya hingga merasa bebas seperti raja. Lain cerita dengan berada disini yang dirasa malah berbalik 180 derajat ketika berada disini.

Dan surga apa yang dimaksud seperti surga disini ?

Kami disini di penjara bukan karena semata- mata karena hukuman, tetapi kita disini di DIDIK, di didik yang berbeda dengan didikan- didikan yang sebelumnya pernah kita alami. Kami disini di bentuk agar sangat dan sangat lebih baik lagi.

Ketika disini kami merasa pahit, tetapi justru pahit itulah yang menjadi langkah awal merasa seperti di surga, mengapa demikian ? karena disini kami sudah bisa hidup :


  1. Mandiri
  2. Lebih disiplin
  3. Pentingnya kebersamaan
  4. Lebih dewasa, dan
  5. Lebih mengerti betapa berharganya orangtua

Dan ketika kita sudah mempunyai itu saya merasa bangga, gagah, merasa perubahan saya tambah baik dan senang.

Kami yang berasal dari ulat, kini kami berubah menjadi kupu- kupu

Itulah penjara surga bagi saya, surga penjara itu bahagia, dan bahagia itu sederhana, sederhana bahagia hidup di barak.

Contoh kecil lainnya, dari yang tadinya kita membangkang kepada orangtua kini saya merasa sangat malu ketika saya menyuruh orangtua dan tidak berani untuk melawan.

Ya Allah, Ya Tuhan, terimakasih telah menempatkan saya untuk belajar disini (Akademi Fisioterapi Dustira-Cimahi) semoga didikan yang kita lalui bisa menjadi bekal di masa depan untuk lebih baik lagi.

Faisal Basri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun