Mohon tunggu...
Nur Ansar
Nur Ansar Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja lepas

Sesekali jalan-jalan dan baca buku

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bekerja dan Belajar dari Panen Cengkeh

3 Agustus 2018   22:19 Diperbarui: 4 Agustus 2018   05:10 3306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil di atas pohon cengkeh, pada saat mulai mendung. (dokumentasi pribadi)

Pada musim ini, upah bagi buruh petik, setidaknya di kampung saya adalah 3000 rupiah perliternya. Jadi jika dalam satu hari bisa memetik 40 liter cengkeh, maka upahnya adalah 120.000 rupiah. Ada juga yang memasang upah 2.500 perliternya tapi, yang dominan adalah 3000 rupiah.

Upah memetik cengkeh meningkat beriringan dengan harga cengkeh yang juga semakin mahal. Buruh petik pernah digaji hanya 500 rupiah perliter, itu terjadi sekitar 12 tahun yang lalu. Kemudian meningkat menjadi 1000 rupiah perliter, 1.500, 2000, 2.500, dan kini sudah 3000 rupiah.

Dengan upah yang lumayan, walaupun membutuhkan tenaga yang juga lumayan, saya tetap mengerjakannya. Setidaknya bisa menutupi kebutuhan selama liburan, dan tentunya memberikan pengalaman yang begitu banyak. Saya bisa mengetahui berbagai macam informasi dari buruh petik, petani cengkeh, maupun petani lainnya. Tentunya pengetahuan itu adalah barang yang berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun