Mohon tunggu...
Nur Ansar
Nur Ansar Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja lepas

Sesekali jalan-jalan dan baca buku

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kereta Terakhir

18 September 2017   23:48 Diperbarui: 18 September 2017   23:59 3384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Info Commuter Line (twitter.com/commuterline)

Saya berjalan menuju stasiun Klender. Dari tempat tinggal, jaraknya lumayan dekat, sekitar2 kilo meter. biasanya, jika berangkat ke stasiun, saya menunggu angkot. Tapi kali ini saya jalan kaki saja.

Hari itu, saya merasa bosan. Udara panas, membuat pikiran saya tidak tenang. saya hanya keluar masuk rumah, tak jelas mau bikin apa. Akhirnya sore hari pun tiba, udara lumayan membaik. Tiba-tiba masuk chat dari kawan. Isinya hanya ajakan ngobrol di kantornya.

Oke, saya memutuskan untuk mandi dulu, biar segar. Selanjutnya berangkat. Seperti biasanya, kalau saya bepergian, saya menggunakan KRL. Menggunakan KRL lebih murah, dibanding yang lain. Di sisi lain, dengan menggunakan KRL, kita bisa terhindar dari macet.

Sore hari, cuaca di luar rumah masih panas. Kendaraan mulai memadati jalan raya. Para pekerja mulai pulang ke rumah masing-masing. Saya berjalan di atas trotoar, di samping kendaraan mereka yang maju pelan karena macet.

Pengguna jasa KRL, rupanya mulai memadati stasiun Klender. Mereka berjejer di peron, menunggu datangnya KRL. Kedua peron stasiun semuanya penuh. Baik peron jalur dua yang ke arah Bekasi, maupun peron di jalur satu yang ke arah Jakarta Kota. Sepertinya saya berangkat bertepatan dengan jam pulang kerja.

Stasiun Klender memang selalu penuh di dua waktu. Pertama, stasiun akan penuh di pagi hari, karena penumpangnya berangkat kerja. Yang kedua adalah sore hari hingga habis magrib, karena penumpangnya adalah pekerja yang pulang ke rumah masing-masing. Sungguh waktu yang membuat stasiun menjadi ramai seramai-ramainya.

saya berangkat dari Klender menuju Duren Kalibata. Untuk menuju stasiun Duren Kalibata, harus transit di Manggarai, dan menggunakan KRL jurusan Depok-Bogor. Perjalanan menuju Manggarai, lumayan ramai. Tapi tak begitu menyesakkan lah. Berbeda ketika perjalanan menuju Duren Kalibata, pengguna kereta sudah amat banyak, akhirnya berdesak-desakan. Kadang saya susah bernapas dibuatnya.

Dengan kesabaran yang ekstra, akhirnya sampailah saya di Stasiun Duren Kalibata. Saya merasa lega, karena sudah keluar dari kereta. Selanjutnya menuju sekretariat kawan saya. Saya di jemput di Stasiun, jadi tak perlu menggunakan ojek atau angkot.

Di sekretariat kawan saya, saya hanya ngobrol biasa. Sekadar bercanda mengisi waktu libur. Daripada harus berada di tempat saya dan tak tahu mau bikin apa. Hanya mondar-mandir mengeluh karena panas.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Saya bersiap pulang. Tapi karena mempertimbangkan keramaian di stasiun, maka saya mengundur jam pulang. Saya pulang setengah 11 malam. Benar saja, stasiun mulai tak ramai.

***

Pintu KRL terbuka, orang-orang masuk ke dalam. Stasiun mulai sepi, hanya penjaga dan sedikit orang yang menunggu KRL jurusan lain. Dari peron, dari tempat di mana saya duduk, saya melihat penumpang KRL tak banyak. Tak seperti saat sore atau pagi hari.

Saat itu sudah jam setengah 11 malam. Saya baru pulang dari tempat teman saya. Saya tak khawatir akan ketinggalan KRL. Karena saya tahu, KRL jurusan Bekasi, sampai jam 12 malam. Saya masuk ke stasiun Duren kalibata, menunggu  KRL yang menuju Jakarta Kota.

Sekitar setengah jam saya menunggu KRL yang menuju ke Jakarta Kota. Tapi saya akan turun di stasiun Manggarai dan transit menuju Bekasi. Saat KRL datang, saya tak perlu terburu-buru masuk ke dalam KRL, karena penumpang sudah kurang. KRL yang saya naiki, adalah KRL terakhir, dan hanya sampai di Stasiun Manggarai. Jam 11 malam, sudah tidak ada KRL yang menuju Jakarta Kota, kata petugas.

Di stasiun Manggarai saya menunggu KRL yang menuju Bekasi. KRL yang saya tunggu adalah KRL terakhir menuju bekasi. Di peron, hanya ada beberapa orang yang menunggu KRL. Setengahnya menunggu KRL tujuan Bekasi, dan setengahnya lagi menunggu KRL terakhir menuju stasiun Bogor.

KRL terakhir menuju bogor, tiba di Manggarai lebih dulu. Orang-orang di peron mulai naik. Yang tinggal hanya yang menunggu KRL ke Bekasi. Lampu-lampu di stasiun mulai dimatikan. Hanya peron di jalur Bekasi yang masih menyala. Stasiun mulai gelap.

Jam 12 malam, KRL sudah tiba. Saya masuk lagi ke dalam KRL. Kali ini saya tak perlu berdiri sepanjang perjalanan. Penumpang sepi, kursi KRL banyak yang kosong. Suasananya sangat tenang. membuat saya ngantuk.

KRL terakhir tersebut, juga mengangkut petugas-petugas yang bekerja di stasiun. Petugas-petugas tersebut masuk ke dalam KRL paling terakhir. Stasiun Manggarai mulai kosong, penumpang sudah habis. Dari dalam KRL, saya melihat hanya ada beberapa lampu stasiun yang menyala. Mungkin untuk menerangi jalan penjaga yang bertugas saat tengah malam hingga pagi.

KRL mulai berangkat meninggalkan Manggarai menuju Bekasi. Berhenti sejenak di Stasiun Jatinegara, mengambil penumpang. Yang masih ada hanya petugas yang juga hendak pulang. Lampu di stasiun manggarai juga sudah dimatikan. Selanjutnya KRL melaju menuju Bekasi.

KRL akan berhenti di setiap stasiun yang dilewati. Kecuali stasiun yang diberi lingkaran merah di peta rute KRL. Ada satsiun yang sementara diperbaiki, ada juga yang memang KRL tak boleh berhenti di sana. Misalnya stasiun Gambir yang memang tak disinggahi KRL.

KRL mulai tidak berhenti di stasiun Gambir dimulai sejak beberapa tahun yang lalu. Yang berhenti hanyalah kereta jarak jauh. Ada yang bilang kalau stasiun Gambir dikhususkan untuk penumpang kereta jarak jauh. Jadi KRL tidak berhenti karena dikhawatirkan akan bercampur dengan penumpang jarak jauh.

Saya hanya sampai di stasiun Klender. Saat saya sampai di Klender, peron sudah kosong. Petugas sudah banyak yang pulang. Yang ada juga hanya petugas yang mengemasi barang-barangnya dan segera pulang.

Saya sampai di stasiun Klender jam setengah 1 malam. Jalan mulai sepi. Saya juga sudah ngantuk. Angkot jurusan Rawamangun juga sudah tidak ada. Saya berfikir untuk jalan kaki menuju tempat tinggal. Tapi tak jadi. Karena beberapa hal. Saya ragu untuk jalan kaki tengah malam.

Menggunakan KRL terakhir memang nyaman, karena tak usah berdiri sepanjang perjalanan. Saya leluasa memilih tempat duduk. Suasananya sunyi. Membuat ngantuk. Yang jadi soal jika menggunakan kereta terakhir adalah saat kita telah keluar dari stasiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun