Seiring dengan perubahan iklim yang terus terjadi di dunia, bencana alam terus meningkat. Banjir merupakan salah satu bencana alam paling dahsyat yang menyebabkan kerugian besar bagi jiwa dan harta benda. Besarnya , frekuensi, dan intensitas banjir terus meningkat setiap tahunnya. Sebagai kekuatan alam mungkin tidak mungkin untuk meniadakan resiko yang ditimbulkannya sepenuhnya. Namun dengan menggunakan teknologi saat ini, kita pasti dapat  bersiap dengan baik untuk mengurangi dampak dan kerugian selanjutnya.
banjir dapat terjadi dalam berbagai ukuran dan bentuk, dan melanda setiap topografi yang memungkinkan  tepi sungai, wilayah pesisir, pegunungan, dan wilayah perkotaan dengan sistem drainase yang buruk. Ada 2 komponen utama yang menyebabkan banjir, yang pertama adalah kondisi cuaca atau jumlah curah hujan dan kedua adalah kapasitas  retensi kelembapan tanah.
akhir-akhir ini, telah muncul tim tanggap darurat banjir bandang yang sangat efektif yang melakukan pekerjaan yang sangat fantastis untuk memprediksi bencana alam tersebut dan mengurangi kerusakan. Tim-tim ini memiliki rencana tanggap darurat banjir yang didukung oleh teknologi radar satelit.Â
adapun 2 komponen dalam cara memanfaatkan teknologi radar satelit dalam hal pemantauan banjir:
1. tindakan pencegahanÂ
 Dengan ini ilmuan data dapat memperkirakan bagian mana yang kemungkinan akan terkena  dampak paling parah. dan rencana evakuasi akan dilakukan untuk mengurangi resiko terutama di dekat bagian hilir sungai, kota pesisir dataran rendah dan daerah sekitar bendungan.
2. penilaian kerusakanÂ
citra satelit sangat berguna bagi para penanggap pertama dan program bantuan bencana setelah terjadinya bencana alam, daerah yang yang paling parah terkena banjir sering kali tidak dapat diakses  dan sangat sulit untuk mengalokasikan sumber daya dan dukungan tepat waktu tanpa citra udara. Citra satelit memberikan realitas dilapangan saat dibutuhkan.
dengan melakukan analisis gambaran sebelum dan sesudah, kita dapat menilai tingkat keparahan daerah yang terendam banjir.
Bencana banjir di wilayah kabupaten Tanah lautÂ
kabupaten Tanah laut adalah sebuah wilayah yang terletak di provinsi Kalimatan selatan, Indonesia, ibu kotanya adalah kecamatan Pelaihari kota. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk kabupaten ini berjumlah 364.117 jiwa, dengan kepadatan penduduk 100 jiwa/ km2. Kabupaten ini terletak pada posisi 11430'20 BT -- 11523'31 BT dan 330'33 LS - 411'38 LS dengan batas--batas administratif sebagai berikut :
Batas Wilayah
utara : kabupaten Banjar dan kota Banjarbaru
timur : kabupaten Tanah bumbu dan laut jawa
selatan : laut jawa
barat : laut jawaÂ
kondisi geografis wilayah kabupaten Tanah laut, sebagian merupakan dataran rendah dengan curah hujan yang tidak menentu, sehinggan sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran darinase tidak mampu menampung debet air kiriman dari sungai yang berhulu di kabupaten tetangga yang mengakibatkan banjir hampir secara rutin setiap tahunnya.
Kondisi sungai yang semakin dangkal dan menyempit serta berkurangnya daerah resapan air, sangat berkontribusi meningkatkan debit air.
jika terjadi curah hujan yang cukup tinggi, air akan mengalir ke pemukiman penduduk  karena ruas sungai secara alamiah kapasitasnya  terrlampaui dan mengakibatkan banjir, sehingga potensi bencana yang sering terjadi di kabupaten Tanah laut adalah bencana banjir.
berikut adalah hasil framing text dari 10 media massa tentang bencana banjir di Kabupaten Tanah laut kalimantan selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H