Mohon tunggu...
Nur AnnisaPutri
Nur AnnisaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Interests in Policy, Politics, and Environment

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih dalam Kehidupan dan Budaya Suku Aborigin

7 Juli 2022   13:36 Diperbarui: 7 Juli 2022   13:42 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat asli asal Australia disebut dengan aboriginal, yang memiliki kesamaan dengan masyarakat Trans Transman. Suku Aborigin telah menempati Australia sejak awal. Suku Aborigin memulai ekpansinya dari wilayah Australia bagian Utara melalui pantai utara hingga ke arah Barat di sekitar pulau Kimberly (Scarlett, 2015). Perpindahan suku Aborigin membuatnya bersifat nomaden untuk mendapatkan tempat tinggal yang aman dari kedatangan bangsa-bangsa Barat. Bangsa Barat tersebut berada disekitar Australia seperti Laut Timor Timur dan Selat Torres, membuat suku Aborigin terdesak dan melakukan perpindahan. Hal tersebut menjelaskan mengapa suku Aborigin tersebar di berbagai wilayah Australia. Budaya yang dimiliki oleh suku Aborigin menjembatani adanya representasi budaya masa lalu dan saat ini yang membentuk identitas masyarakat Australia.

Nilai-nilai yang hadir mencakup nilai yang berwujud dan tidak berwujud misalnya baris lagu, kisah-kisah mimpi, dan upacara yang diturunkan dari generasi ke generasi. Suku Aborigin memiliki filosofi kehidupan yakni 'berada di negeri' yang memiliki arti hidup menyatu dengan satu sama lain. . Spiritualitas yang dianut oleh Suku Aborigin berupa kekuatan tradisi lisan, berpegang teguh pada alam, dan leluhur sangat dipercayai (Taylor, 1947). Budaya masyarakat Aborigin yang khas sejak sibuan abad lalu dan masih diwariskan hingga kini membuat budaya ini dikenal di seluruh penjuru dunia. Salah satu contohnya adalah adanya perhiasan yang berumur 50.000 tahun. Adanya perhiasan tersebut menjelaskan adanya pembuatan alat tulangselama pelayaran pertama Afrika ke Australia. 

Kemudian, solidaritas suku yang Aborigin tidak perlus diragukan. Mereka dikenal dengan ingatan yang tajam dan lama. Mereka menurunkan informasi dan sejarah mereka dari dahulu hingga kini secara detail. Hal ini yang membuat mereka menjadi salah satu suku tertua di dunia sebab informasi yang diturunkan memuat detail spesies hewan, karakteristik fisik mereka, hingga hubungan antara hewan dengan tumbuhan yang berguna bagi proses bertahan hidup (Korpe, 2021). Keunikan budaya yang ada di suku Aborigin membuatnya menarik, misalnya cat di tubuh mereka. Ornamen yang ada di tubuh mereka berasal dari refleksi keluarga, nenek moyang, kelompok, wilayah, dan spiritualitas mereka. 

Selain itu, senjata warisan mereka berupa bumerang sangat mendunia sebab menjadi ikon dari Australia. Bumerang memainkan peran vital dalam mitologi Aborigin yang dikenal sebagai the dreaming, yakni karakter yang membentuk bukti dan lembah dari lanskap tongkat untuk melakukan perburuan. Senjata tradisional ini diperdagangkan antar kelompok sebelum kedatangan Inggris dan kemudian setelah kedatangannya tetap diperjualbelikan. Bumerang laris dipasaran turis sejak abad ke-19. Warisan-warisan budaya tersebut yang membuat  budaya lokal Australia dari suku Aborigin menjadi mendunia. Kekuatan dari keunikan mereka yang memiliki filosofi dalam membuatnya bernilai di kancah internasional (Smith, 2017)

Referensi :

Korpe, S. 2021. Six Incredible Traditions of The Aborigines 6 Incredible Traditions of the Aborigines | Lessons from History (medium.com)

Scarlett, P. 2015. Aboriginal Service in the First World War : Recognition, Identity, and the Problem of Mateship. In the Aboriginal History, Vol 39 : 163-181.

Smith, T. 2017. Why the Boomerang is Australia's Iconic Symbol Why the Boomerang is Australia's Iconic Symbol (theculturetrip.com).

Taylor, R. M. S. 1947. Aborigine and Maori. In the Journal of The Polynesian Society, Vol 56 (2) : 163-172.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun