Mohon tunggu...
NUR ANISAH FADIA
NUR ANISAH FADIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

Saya adalah salah satu mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dari Viral di TikTok ke Cuan

24 September 2024   19:14 Diperbarui: 24 September 2024   19:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air pasang, turun naik. Peribahasa tersebut mungkin tidak selamanya relevan dengan platform yang satu ini. Pasalnya, TikTok yang lahir pada tahun 2016 segera mengepakkan sayapnya di dunia digital dan selalu berada di urutan atas platform paling diminati di dunia. Perangkat lunak berbasis digital yang sempat bernama "Douyin" pada saat merangkak telah menyelimuti kehidupan individu dari berbagai macam kalangan. Tren yang muncul secara terus-menerus pada platform ini menjadi makanan sehari-hari manusia, khususnya Generasi Z, serta menjadi kiblat bagi mereka. Bahkan, kehidupan sosial di dunia telah berada di genggaman TikTok dewasa ini.

Lebih dari 1,8 miliar pengguna berada dalam buaian platform yang menyuguhkan berbagai macam informasi dan inovasi ini. Benua Asia merupakan salah satu pengguna terbesarnya, 60% dari total keseluruhan. Berdasarkan laporan We are Social, jumlah pengguna TikTok di negara tercinta kita, Indonesia, adalah sebanyak 126,83 juta orang pada Januari 2024. TikTok adalah fenomena global, bagaikan angin yang bertiup dari ujung dunia utara ke selatan, ujung timur ke barat, tak henti-hentinya bertiup bahkan ke tempat terkecil sekalipun. Saat ini, semua orang di dunia menggunakan TikTok yang telah menjadi semacam zat adiktif bagi mereka.

TikTok tidak luput dari setiap denyut kehidupan dunia, bahkan bidang bisnis sekalipun berada dalam naungan TikTok. TikTok merupakan platform berbasis video, sehingga saat ini para pebisnis dapat mempromosikan usahanya melalui video TikTok. Layaknya seorang Direktur perusahaan, TikTok dapat mempromosikan usaha kecil hingga menjadi usaha besar dengan koneksinya. Semua orang di dunia ini dapat melihat video promosi produk sehingga kesadaran merek akan produk tersebut semakin luas dan dapat meningkatkan penjualan.

TikTok adalah platform berbasis digital yang memberikan penggunanya kebebasan untuk mengekspresikan diri dalam bentuk video. Sebelum TikTok, terdapat platform serupa yang dapat dikatakan seperti saudara tak sedarah bagi platform ini, yaitu Musical.ly. Pengguna TikTok biasanya disebut "TikTokers" sedangkan pengguna Musical.ly disebut "Muser". TikTok memiliki kemiripan dengan penggunanya, yaitu sama-sama berjiwa muda. Sama seperti anak-anak muda masa kini, TikTok tak henti-hentinya berinovasi dengan cara yang menyenangkan.

Mayoritas pengguna TikTok berusia sekitar 18 -- 24 tahun dan memiliki gaya hidup yang suka mengikuti tren terbaru. Individu yang menggunakan TikTok cenderung Up-to-Date dan sering merasa "FOMO" atau "Fear of Missing Out" saat tidak mengikuti tren di TikTok. Banyak orang-orang biasa yang telah mengudara karena konten yang diunggah mereka viral pada platform ini. Kabar burung mengatakan, mayoritas pengguna TikTok hanya pandai berkomentar tanpa dasar yang jelas. Tong kosong nyaring bunyinya. Namun, banyak dari mereka yang telah membuktikan diri bahwa mereka dapat berhasil di platform ini dengan memanfaatkannya sebagai ladang bisnis untuk meraup cuan. Strategi marketing yang banyak mengadopsi tren TikTok sebagai dasarnya bukan lah hal yang baru saat ini.

Dari Viral ke Cuan, bagaimana bisa? Untuk menghasilkan profit dari penggunaan TikTok, harus diketahui terlebih dahulu bagaimana TikTok dengan tangan dan kaki ajaib nya bekerja atau yang biasa kita sebut algoritma TikTok. Mereka bilang, dunia senantiasa menari-nari di atas tangan orang yang mengerti algoritma TikTok. Bagaimana tidak? TikTok mengumpulkan data pengguna dengan begitu teliti, kemudian menganalisis setiap konten video dengan sangat mahir. Data tersebut kemudian yang menjadi acuan untuk video muncul pada For Your Page yang menjadi fitur kesayangan para pengguna. Hal tersebut kemudian dioptimasi dengan fitur yang dapat menyukai, memberi komentar, dan memposting ulang konten sehingga video yang diberikan feedback dapat dilihat oleh pengguna lainnya. TikTok juga melakukan pengujian terhadap minat pengguna yang terus berubah dengan sesekali membiarkan mereka mengeksplorasi tren baru.

Dengan cara TikTok bekerja, dapat diketahui bahwa sesuatu akan menjadi rahasia umum dunia dengan video berdurasi pendek saja. Ini lah mengapa menggunakan TikTok sebagai sarana pemasaran sangat tepat. Manusia cenderung akan mudah merasa bosan dengan iklan produk yang terlalu panjang, namun TikTok memberikan solusi untuk permasalahan tersebut. Tangan dan kepala manusia tentunya harus andil dalam hal ini. Pengguna TikTok harus menimang-nimang inovasi yang nantinya akan diterapkan pada TikTok. TikTok memaksa pelaku bisnis untuk mengemas semua informasi dari iklan yang begitu panjang dalam video pendek tersebut.

Hal yang menjadi kunci efektivitas pemasaran digital pada TikTok adalah dengan memahami karakteristik pengguna TikTok. Dengan demikian, pelaku bisnis dapat menyusun strategi kampanye produk yang sesuai dengan minat dan keinginan mereka. Konten TikTok juga harus dibuat semenarik mungkin dengan mengikuti tren maupun menciptakan tren baru yang inovatif sebagai salah satu bentuk strategi kampanye produk. Dengan demikian, engagement pun dapat dimaksimalkan. Engagement dapat ditingkatkan dengan mendorong feedback dari berbagai pihak untuk konten yang diunggah. Kerja sama dengan influencer dan penempatan iklan pada aplikasi TikTok juga dapat dilakukan untuk memaksimalkan pemasaran.

Salah satu contoh konkrit dari dampak suksesnya konten TikTok terhadap bisnis seseorang adalah bisnis bernama Niagara Fruit. Niagara Fruit adalah bisnis yang bergerak di bidang kuliner atau yang lebih spesifik lagi, Niagara Fruit menjual jus buah sebagai menu utamanya. Seperti yang kita ketahui, banyak bisnis-bisnis serupa yang telah memiliki jam terbang lebih banyak dari Niagara Fruit, seperti JOES KODE. Namun, berkat viralnya konten video sang pemilik bisnis yang biasa dipanggil Ucup dan humor jenaka di dalam kontennya, Niagara Fruit telah mencapai audiens dari berbagai kalangan. Dapat dilihat pula dari konten-kontennya akhir-akhir ini yang mengekspos keramaian pelanggan di kios Niagara Fruit.

Sepak terjang TikTok yang begitu sempurna menjadikan TikTok platform dengan kemampuan dalam pemasaran digital yang sangat baik dibandingkan dengan platform lainnya. Dengan jemarinya yang begitu mahir, TikTok menorehkan berbagai kesuksesan bagi penggunanya, khususnya dalam pemasaran digital. Pemahaman mengenai cara TikTok bekerja sapat menjadi acuan penting untuk mengembangkan bisnis. Namun, pengguna tetap harus memanfaatkan TikTok sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Pelaku bisnis tetap harus melakukan pemasaran digital berdasarkan moral dan etika di dalamnya. Mempromosikan produk melalui tren TikTok tentu sangat perlu untuk dilakukan, tetapi konten tidak boleh dibuat untuk menjatuhkan kompetitor atau yang biasa disebut dengan "Black Campaign".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun