Maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah, membuat mahasiswa KKN KI tergerak untuk melakukan sosialisasi stop bullying di SB At Tanzil Ampang. Kegiatan ini ditunjukkan untuk anak-anak berkebangsaan Indonesia yang terpaksa menetap tinggal di Malaysia karena faktor pekerjaan orang tua da nada juga gen orang tua yang bercampur dengan Negara lain.
Kegiatan ini sebagai bentuk pencegahan terhadap kasus perundungan di sekolah. Melihat latar belakang peserta didik yang berbeda-beda, juga adanya campuran ras dari Negara lain, menjadikan warna kulit serta tampilan fisik yang berbeda. Ini juga merupakan salah satu penyebab perundungan karena adanya perbedaan ras dan suku. Kurangnya akan pengetahuan tentang perbedaan ras dan suku di Indonesia, menyebabkan kurangnya toleransi akan perbedaan satu sama lain. Â
Dalam sosialisasi ini juga, mahasiswa KKN KI tidak lupa menyampaikan semboyan Indonesia serta implementasi dari "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua. Walaupun kita memiliki perbedaan ras dan suku, akan tetapi kita tetap satu yaitu Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H