Mohon tunggu...
Ria Astuti
Ria Astuti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menikmati Perjalanan :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menemukan Kedamaian di Villa Kampung Karuhun, Ciwidey

27 Agustus 2017   06:36 Diperbarui: 28 Agustus 2017   14:44 6887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu lalu saya bersama suami menikmati hari kemerdekaan dengan cara yang berbeda, kami berlibur memerdekakan diri dari penatnya keriuhan Kota Jakarta. Liburan kali ini memang tidak direncanakan sebelumnya, spontan saja suami memesan villa di Traveloka sehari sebelum kami berangkat liburan. Lucunya, suami salah mengklik tanggal booking kamarnya. 

Seharusnya Hari Kamis, tetapi ia memesan Hari Rabu, saat membayar pun tidak sadar kalau salah memesan tanggal, hahaha sudah panik sekali dia karena tidak mungkin untuk berangkat Rabu malam ke sana. Bersyukur sekali marketing villanya baik sekali, karena masih ada kamar yang tersisa untuk tanggal yang kami inginkan, kami diperbolehkan menukar tanggal booking kamar. Alhamdulillah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Villa Kampung Karuhun tempat kami menginap memang istimewa, kami benar-benar bisa merasakan alam yang masih sangat asri. Suara-suara binatang yang khas sekali terdengar, bahkan jadi berasa nginep di dalam hutan. Saya sukaaaa sekali, meredam kerinduan saya kemping di hutan hehe. Fasilitas villa yang sangat dimaksimalkan untuk memberikan kesan dusun perdesaan menambah kedamaian kami menikmati liburan, namun demikian tetap tidak meninggalkan gaya hidup modern seperti TV kabel layar datar, dispenser dan water heater.

Nah yang ini penting banget, karena suhu udara di sini luar biasa dinginnya, ditambah villanya yang memang terbuat dari rotan kayu, membuat udara dingin bebas berhembus masuk ke dalam villa. Pada jam sembilan malam saja suhu udaranya sudah mencapai 15 derajat celcius. Waaoow duinginnnyaaa. Pegang airnya saja sudah menggigil. Syukurlah ada fasilitas water heater-nya Hehe. Untuk yang datang rombongan, keluarga besar ataupun gathering kantor disediakan spot khusus untuk api unggun. Makanannya standar saja, tidak mahal juga, cuma sayangnya tidak 24 jam.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Villa Kampung Karuhun yang terletak di kaki Gunung Tilu ini masih dikelilingi oleh hutan lindung, tidak heran jika suasananya sejuk sekali. Melirik sejarah Villa Kampung Karuhun ini yang artinya "kampung leluhur" dulunya sekitar tahun 1800 ketika Indonesia masih dijajah oleh Belanda, berdiri dusun yang damai asri di kaki Gunung Tilu, hingga tahun 1900-an warganya berhijrah ke kampung lain. Ada yang ke Cianjur selatan, ke pedalaman Sukabumi juga ada yang ke perbatasan Banten Sukabumi serta daerah lain.

Kini kampung tersebut menjadi penginapan yang berkonsep dusun, Villa Kampung Karuhun hadir untuk menggantikan kembali nuansa kampung yang sempat hilang. Bikin ketagihan deh pokoknya menginap di Villa Kampung Karuhun ini. Untuk Anda yang mau liburan, reccomended banget nginep di sini, alamat Villa Kampung Karuhun ini sendiri di Jalan Raya Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu, Jawa Barat. Saran saya lebih baik booking Villa dahulu di Traveloka untuk mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan booking langsung di tempat.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sebelum menikmati semua keindahan dan kesejukan Villa Kampung Karuhun, kami harus menempuh waktu sekitar 30 menit dari jalan utama Bandung - Ciwidey. Bermodalkan Google Maps kami sampai di sana, Jalannya cukup extreme, melewati tanjakan tinggi disambut tikungan, berliku, jalannya juga belum mulus semua hehe.

Keesokan harinya kami pulang melewati arah yang berbeda dari rute berangkat. Karena dilihat dari gmaps ternyata lebih dekat lewat ke kiri dari Villa untuk menuju wisata di Pangalengan. Awalnya jalanannya muluuuss sekali, indah dikelilingi kebun teh dan pemandangan pegunungan yang asri. Namun kami harus berjuang melewati jalanan cukup ancuurr yang memang sedang diperbaiki untuk diaspal.

Di pinggir jalan kami melihat ada tulisan "kawasan konservasi hewan liar", aduuuhhh Ya Allah itu masuk hutan sepi banget liat tulisan itu pula. Tapi syukurlah walaupun jalanannya sepi banget, ancur banyak batu-batu, akhirnya kami melewati kebun teh yang luar biasaaaa indahnyaa, sepi pula. MasyaAllah, syukur Alhamdulillah diberi nikmat melihat keindahan alamNya. Semoga setahun mendatang jalanannya sudah jadi, diaspal semua, sehingga lebih nyaman berkendara ke sana. Hehee aamiin. 

Happy Wiken sahabat Kompasiana.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun