Mohon tunggu...
Ria Astuti
Ria Astuti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menikmati Perjalanan :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyambut Penerbangan Terakhir SBY Sebagai Presiden

18 Oktober 2014   14:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:34 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Twitter @SBYudhoyono

Jumat, 17 Oktober 2014 merupakan penerbangan terakhir SBY dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI. Perpisahan ini selain melibatkan keluarga besar TNI AU LANUD Halim Perdanakusuma, juga melibatkan peserta didik seluruh sekolah dari tingkat TK hingga SMA/sederajat di sekitar kawasan Halim Perdanakusuma. Kurang lebih 19 sekolah dengan masing-masing 50 peserta didik yang ikut serta dalam kegiatan Passing out parade Presiden RI ini. Sekolah saya mengirimkan peserta didik kelas Xi sebanyak 47 orang, karena 3 orang yang telah ditunjuk ikut, berhalangan hadir.

Anak-anak antusias karena akan bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia yang akan mengakhiri masa jabatannya. Selain itu tentunya sebagian besar mereka senang karena bisa free dari kegiatan belajar-mengajar di hari tersebut. Kami dijemput dengan menggunakan dua mobil tronton sekitar pukul 10.00 WIB menuju jalan protokol Halim. Sebelum mobil tronton berangkat Saya diberitahukan oleh bapak petugas TNI AU bahwa Pak SBY masih berada di Jogjakarta dan akan melaksanakan shalat Jumat di sana terlebih dahulu sebelum menuju Halim. “Wah? Terus anak-anak gimana Pak? Shalat jumatnya gimana?”

Dengan tenang dijawabnya, bahwa kita akan menunggu di tempat yang ada masjid dan akan disediakan snack makan siang. Ah syukurlah….

Dok. Pri
Dok. Pri
Dok. Pri

Waktu berlalu, kesabaran mulai menipis, anak-anak jenuh dan lelah. Dari mulanya semangat, bercanda ngalor-ngidul udah, nyanyi-nyanyi udah, shalat jumat udah, makan siang udah, foto-foto sampe lowbat udah, anak-anak mulai merindukan charger dan power bank-nya huehueee tapi pak SBY tak kunjung datang.

Dok. Pri
Dok. Pri
Dok. Pri

Berbeda dengan peserta didik Saya yang merindukan power bank-nya, anak-anak SD justru tampak senang-riang pecicilan ke sana kemari. Mereka menikmati sekali bermain di luar sekolah. Saya sampaikan ke peserta didik saya yang sudah banyak sekali keluhannya, “Lihat aja anak-anak SD, mereka tetap bisa menikmati keadaan. Beda ama kalian yang lebih banyak ngeluh. Semakin dewasa kalian semakin kehilangan masa bermain, semakin banyak hal-hal yang membuat kalian mudah stress.”

“Aaahhh ibuu… Kita kan karena udah tau bakal nunggu lama. Beda ama mereka yang gak tau apa-apa. Lagian mereka kan nggak ada urusan lagi abis ini… Kapaaaann buu Pak SBY-nya dateeeng?”

“Tanya aja, mention di Twitter-nya SBY huehueee.”

Anak-anak SD Menanti SBY
Anak-anak SD Menanti SBY
Anak-anak SD Menanti SBY

5 jam sudah kami menunggu, akhirnya datang juga pak SBY-nya.

Dok. Pri
Dok. Pri
Dok. Pri

Dok.Pri
Dok.Pri
Dok.Pri

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pri"]

Dok. Pri
Dok. Pri
[/caption] “Buuuu…. Ini presidennya aja gak on time masa kita kalo terlambat masuk ke sekolah dihukum, saya sih alhamdulillah gak pernah telat, yang lain kan kasian. Gimanaa niiii…..?” Anak-anak mulai tanya-tanya ngeledek. :D “Naahh berarti kamu belum tau rumus orang suksessss. Tau gak rumusnyaa? Gini, orang sukses itu kalo mau maju dia liat ke atas, kalo mau bersyukur dia liat ke bawah. Nah kamu kebalik. Liat ke bawah harusnya bikin kamu bersyukur, liat orang-orang yang kasi teladan baik harusnya buat semangat majuu. Kalo semua orang Indonesia mikirnya kayak kamu gimana mau maju negara kitaaa…” Hihiiiii debat ngalor ngidulpun tiada bisa dihindari…

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Dok. Pri"]

Dok. Pri
Dok. Pri
[/caption]

Jreeeengg… Jreeengggggg… Jalan protokol Halim sudah di sterilkan. Tak ada Mobil yang lewat. Pertanda RI 1 akan segera lewat. Semua anak-anak melambaikan bendera plastik Merah putihnya. Dan SBY lewat sepersekian detik dengan tersenyum plusss sodorin jempol keluar jendela mobilnya. Wuuuushhh… Wwuuuuusshhhh… [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Jempolll SBY"]

Jempolll SBY
Jempolll SBY
[/caption] Dan kamipun kembali ke tempat menunggu semula untuk menantikan mobil tronton menjemput. “Jadi bu, cuma gitu doang? Gak ada acara salaman ama Pak SBY? Kita nunggu 5 jam cuma dapet jempolll nya doang?” “Dibalik kesulitan ada kemudahan, syalala lalala….” Saya menjawab sekenanya saja pertanyaan anak-anak yang kecewa dan lelah huehue. Mereka juga jadi cengar-cengir karena merasa sama-sama capek. Namanya anak-anak, ada saja hal-hal lucu yang bisa dibahas. Sekitar jam 4 kamipun sampai di sekolah kembali. Besok, hari Sabtu mereka masih harus masuk ke sekolah karena mengikuti ekskul wajib dari Diknas, pramuka. Saya dapat kabar, akan dilakukan penyambutan serupa untuk Jokowi, perdana melakukan penerbangan di bandara Halim Perdanakusuma dalam jabatannya sebagai presiden RI. Weeww…

Inilah negeriku Inilah bangsaku Tak guna mencaci Tak layak memaki

Setiap individu adalah bagian dari masyarakat sebuah negara

Bangun Bangunlah negeri Lakukan yang terbaik Menjadi apapun peranmu Tak ada kebaikan yang terlalu kecil untuk dilakukan

Start where you are Use what you have Do what you can !

***

Demikian catatan singkat ini. Hehee Salam edukasi :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun