Menurut Syekh Abdu Rauf' Al-Fansuri ,
Dalam pendekatan keduanya dalam karya-karyanya, 'Abd Al-Ra'uf dalam menyelaraskan tasawuf dengan syariat adalah dengan menggabungkan pembahasan akidah, syariat, dan akhlak dalam risalah tasawufnya. Hal ini tercermin dalam dua karya utamanya, yaitu "Tanbih Al-Mashi ila Tariq Al-Qushashi" dan "'Umdat Al-Muhtajin ila Suluk Maslak Al-Mufridin". Kedua kitab ini mencakup aspek-aspek mendasar ajaran Islam, seperti akidah, amalan syariat, doktrin sufi, dan moralitas. Model penggabungan ini menunjukkan pendekatan 'Abd Al-Ra'uf yang unik dan berbeda dari ulama sebelumnya.
Isi Tanbih Al-Mashi
- Akidah
- Menjelaskan konsep Tauhid, definisi, argumen, kategori, dan tingkatan Tauhid berdasarkan Al-Qur'an.
- Syariat
- Membahas ibadah seperti salat sunah, puasa sunah, wirid, dan zikir khusus setelah salat fardu.
- Doktrin Sufi
- Doktrin metafisika: ontologi alam, konsep "Wahdat al-Wujud," "Nur Muhammad," fana', baqa', dan makrifat.
- Amalan tasawuf: zikir, wirid Shattari, dan maqamat (10 tingkatan spiritual).
- Akhlak
- Akhlak mulia hasil zikir seperti zuhud, menjaga lidah, mempererat ukhuwah, serta nasihat untuk menghindari ghibah dan perilaku negatif.
Isi 'Umdat Al-Muhtajin
- Akidah Islam
- Menjelaskan Tauhid dan sifat Allah (wajib, mustahil, jaiz) menurut doktrin Ash'ariyah, serta sifat-sifat Nabi SAW.
- Zikir
- Membahas jenis-jenis zikir, adab, tata cara, dan kalimah zikir seperti "La ilaha illa Allah."
- Keutamaan Kalimah "La ilaha illa Allah"
- Mengutip hadis Nabi untuk mendorong memperbanyak zikir.
- Manfaat Zikir
- Keutamaan duniawi (akhlak mulia, karamah) dan ukhrawi.
- Talqin dan Bimbingan Syekh
- Tata cara pengucapan zikir dalam tarekat (Syattariyyah dan Qadariyyah).
- Wirid dan Amalan Sunah
- Ibadah tambahan seperti salat dhuha, tahajud, puasa sunah, membaca Al-Qur'an, dan istighfar.
- Akhlak
- Menekankan pentingnya moralitas sufi dan perilaku orang beriman sesuai hadis.
Kesimpulan
- Abd Al-Ra'uf menciptakan pendekatan yang mengintegrasikan aspek lahir (syariat) dan aspek batin (tasawuf) dalam ajaran Islam.
- Berbeda dari ulama sebelumnya seperti Hamza atau Ar-Raniri yang memisahkan pembahasan akidah, syariat, dan tasawuf dalam karya-karya terpisah, 'Abd Al-Ra'uf menyatukan semuanya dalam satu risalah.
- Karyanya mencerminkan pemikiran holistik untuk keseimbangan antara dimensi batiniah dan lahiriah dalam kehidupan beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H