Memasuki babak kedua, Persita mencoba meningkatkan intensitas serangan untuk mengejar ketertinggalan. Mereka mengandalkan umpan-umpan cepat dan serangan dari sektor tengah dan sayap.
Aji Kusuma penyerang Persita menjadi fokus utama serangan dengan memanfaatkan kecepatannya untuk membuka peluang.
Namun, solidnya lini pertahanan Persija yang dikawal oleh pemain-pemain lini pertahanan seperti Muhammad Ferarri dan Ondrej Kudela berhasil meredam setiap ancaman dari Persita.
Sedangkan pada babak kedua ini, Persija Jakarta terus mendominasi penguasaan bola, terutama melalui lini tengah. Mereka mengandalkan gelandang seperti Ryo Matsumura dan Syahrian Abimanyu untuk mengatur tempo permainan.
Pada menit ke-69, Persija menggandakan keunggulan. Lagi-lagi, Ryo Matsumura menjadi kreator dengan memberikan assist yang dimanfaatkan dengan baik oleh Rayhan Hannan. Tendangan keras Rayhan tak mampu dihalau kiper Persita, mengubah skor menjadi 2-0 untuk keunggulan tuan rumah.
Persija tetap mencoba memanfaatkan situasi bola mati (sepak pojok dan tendangan bebas) untuk menciptakan peluang tambahan, meskipun tidak menghasilkan gol lagi di babak ini.
Setelah unggul dua gol, Persija beralih ke strategi transisi cepat, terutama saat merebut bola dari Persita. Pola ini memanfaatkan kecepatan dan pergerakan tanpa bola dari lini depan.
Dan Persija bermain lebih defensif dan kompak, terutama di lini tengah dan belakang. Ondrej Kudela dan Muhammad Ferarri terus menjaga soliditas di pertahanan, sementara para gelandang aktif membantu bertahan.
Persija bermain lebih tenang dan fokus menjaga keunggulan. Mereka berhasil mengontrol tempo permainan dan mempertahankan skor hingga peluit akhir dibunyikan.