Salah satu fokus utama Arjuno adalah mengatasi masalah ketimpangan sosial. Beliau meluncurkan program pembangunan infrastruktur yang merata ke seluruh pelosok negeri. Jalan-jalan rusak diperbaiki, jembatan-jembatan dibangun, dan fasilitas umum lainnya ditingkatkan.
Selain itu, Arjuno juga memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan dan kesehatan. Beasiswa diberikan kepada anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu, sementara fasilitas kesehatan di daerah terpencil ditingkatkan.
Untuk menghadapi bencana alam yang kerap terjadi, Arjuno membentuk badan penanggulangan bencana yang tangguh. Sistem peringatan dini dibangun, evakuasi dilakukan secara cepat dan tepat, serta bantuan kemanusiaan diberikan kepada korban bencana. Selain itu, Arjuno juga mendorong penelitian dan pengembangan teknologi untuk mitigasi bencana.
Namun, perjalanan Arjuno tidak selalu mulus. Banyak pihak yang merasa terancam dengan reformasi yang beliau lakukan. Intrik politik dan sabotase kerap kali menghadang langkahnya. Namun, dengan dukungan rakyat yang kuat, Arjuno berhasil melewati semua rintangan.
Arjuno Tetuko, sang pemimpin yang penuh harapan, segera menyadari bahwa jalan menuju perubahan tidaklah semulus yang dibayangkan. Di balik dukungan rakyat yang kuat, tersimpan pusaran intrik politik yang siap menenggelamkannya.
Kelompok oligarki yang selama ini menguasai sumber daya negara merasa terancam dengan kebijakan-kebijakan Arjuno yang pro rakyat. Mereka melakukan segala cara untuk menjatuhkan Arjuno, mulai dari menyebarkan fitnah hingga melakukan suap kepada para pejabat.
Para politikus lawan yang iri dengan popularitas Arjuno juga tidak tinggal diam. Mereka membentuk aliansi untuk menentang kebijakan-kebijakan beliau dan berusaha merebut kembali kekuasaan.
Musuh-musuh politik Arjuno berusaha menjebaknya dalam kasus korupsi. Mereka memalsukan bukti dan menyebarkan informasi palsu untuk merusak reputasi Arjuno.
Kelompok oposisi mengorganisir demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengunduran diri Arjuno. Mereka memanfaatkan isu-isu sensitif seperti ketidakstabilan ekonomi dan meningkatnya angka pengangguran.
Kelompok oposisi juga mengerahkan buzzer-buzzer di media sosial untuk menghujat penampilan beliau dan memanipulasi latar belakang hidup beliau yang baik menjadi hitam kelam sehingga menimbulkan cacian dan hujatan para netizen dan para haters di semua platform media sosial yang ada di dunia maya.
Meskipun telah melakukan reformasi birokrasi, masih banyak birokrat lama yang sulit menerima perubahan. Mereka melakukan sabotase terhadap program-program pemerintah dan menghambat pelaksanaan kebijakan.