Mohon tunggu...
Muhammad Nur Amien
Muhammad Nur Amien Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas Bersahaja

Hobi menulis dan membaca semua bidang ilmu dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi) Bacaan Alam Semesta

1 November 2024   07:28 Diperbarui: 1 November 2024   07:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan Alam Semesta

Membaca alam semesta, bagai membaca guratan takdir.
Di setiap hembus angin, di setiap tetes embun yang berdesir.
Ada rahasia Ilahi terjalin di helai daun yang menunduk.
Menyembunyikan hikayat sunyi yang tak pernah utuh terbuka.

Langit membentang di angkasa bagaikan kanvas purba.
Menyimpan rasi-rasi mimpi yang berjuta usia.
Bintang-bintang berkerlip, pelita yang mengguratkan banyak cerita.
Mengenai masa yang hilang dalam temaram cahaya yang sirna.

Dengarlah, angin membisikkan bahasa halus.
Hanya didengar hati yang terjaga lagi tulus.
Mengajarkan kesabaran yang meneduh di setiap ranting dan daun.
Menunjukkan makna, setiap riak air yang melagu di telaga yang bening.

Baca juga: (Puisi) KucingKu

Membaca alam semesta, menyelami kitab tanpa kata.

Di sana terhampar firman Ilahi tanpa aksara.

Menuntun jiwa yang ingin memahami sabda Nya.

Segala ada bermula dari Nya dan untuk kembali kepada Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun