Mohon tunggu...
Muhammad Nur Amien
Muhammad Nur Amien Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas Bersahaja

Hobi menulis dan membaca semua bidang ilmu dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Krusial! Isu Lingkungan: Kekayaan Hutan, Flora dan Fauna Indonesia

27 Oktober 2024   21:58 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:21 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara tropis di Asia Tenggara yang terkenal dengan hutannya, keanekaragaman hayatinya, dan kekayaan alamnya yang luar biasa. Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau. Ekosistemnya yang beragam termasuk hutan hujan tropis, savana di daratan, mangrove di pantai, dan terumbu karang di lautan. Banyak spesies tumbuhan dan hewan dapat hidup dan bertahan di lingkungan ini. Kawasan Hutan di Indonesia termasuk salah satu wilayah hutan tropis terbesar di dunia terdiri dari hutan hujan tropis, hutan gambut, hutan mangrove, dan hutan dataran tinggi. Luas kawasan hutan Indonesia sebesar 105,86 juta hektar pada tahun 2023, menurut data yang dirilis oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Fauna dan flora Indonesia mencakup 31.750 spesies tumbuhan, 732 spesies mamalia, 1.711 spesies burung, 750 spesies reptil, 403 spesies amfibi, dan 1.236 spesies ikan air tawar. Khususnya, ekosistem bakau terbesar di dunia terletak di Indonesia, yang mencakup sekitar 3,3 juta hektar tempat sekitar 20% hutan bakau dunia berada.

Kondisi Hutan di Indonesia

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020, Indonesia memiliki sekitar 94,1 juta hektar hutan atau 50,9% tutupan hutan dari total luas daratan. Pemerintah Indonesia menetapkan target luas kawasan hutan Indonesia yang dilegalisasi sebesar 125,77 juta hektar pada tahun 2023 dengan mengacu dan berpedoman pada UU Cipta Kerja No. 6 Tahun 2023 dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan. Namun, pada akhir tahun 2023, luas kawasan hutan Indonesia yang telah dilegalisasi tercapai sebesar 105,86 juta hektar. Oleh karena itu, berdasarkan target KLHK RI tahun 2023, Indonesia masih memiliki waktu untuk menyelesaikan penetapan dan pengukuhan status kawasan hutan sebesar 19,9 juta hektar hingga akhir tahun 2024.

Berikut ini adalah beberapa data terkait hutan di Indonesia:

  • Luas hutan Indonesia berdasarkan luasan hektar berada di urutan ke 8 negara yang memiliki kawasan hutan terluas di dunia setelah Australia ke 6 dan Kongo ke 7.
  • Luas daratan Indonesia memiliki tutupan hutan mencapai 50,9% atau sebesar 94,1 juta hektar  pada tahun 2020. Dan luas hutan di Indonesia pada akhir tahun 2023 naik mencapai 63% dari total luas daratannya atau sekitar 105,86 juta hektar.
  • Komposisi keberadaan kawasan hutan berdasarkan Pulau di Indonesia dari yang terluas yaitu:
    • Pulau Papua mencapai 32,2% dari total hutan Indonesia,
    • Pulau Kalimantan sebesar 30,3%.
    • Pulau Sumatra15,6%,
    • Pulau Sulawesi 10,6%.
    • Kepulauan Maluku 6,2%,
    • Pulau Jawa hanya sekitar 2,7% dan
    • Kepulauan Bali-Nusa Tenggara 2,2%. (Sumber: Data KLHK tahun 2022)
  • Deforestasi* di Indonesia adalah isu lingkungan yang krusial dan menjadi sorotan dunia.  Laju deforestasi Indonesia cenderung mengalami penurunan dalam dua dekade terakhir. Berdasarkan data KLHK per Januari 2024, deforestasi Indonesia pada 2021-2022 sebesar 104 ribu hektar. Jumlah itu memperlihatkan penurunan jika dibanding periode 2020-2021 yang mencapai 113,5 ribu hektar. Adapun deforestasi tertinggi terjadi pada periode 1996-2000, sebesar 3,5 juta hektar per tahun. Sedangkan sepanjang periode 2002-2014 tercatat 0,75 juta hektar per tahun, dengan titik terendah laju deforestasi terjadi pada 2022 sebesar 104 ribu hektar. {catatan: *) deforestasi adalah hilangnya  hutan primer disebabkan penebangan liar, penebangan oleh korporasi, kebakaran hutan dan lahan gambut dan adanya perubahan status kawasan hutan menjadi lahan perkebunan komersial dan pertanian}.

Distribusi Jenis Hutan di Indonesia terdiri:

  • Hutan Primer: Hutan primer adalah hutan yang belum terpengaruh oleh aktivitas manusia, mencakup sekitar 43% dari hutan Indonesia, dan tersebar di berbagai pulau, terutama di Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
  • Hutan Sekunder: Hutan sekuder adalah hutan yang telah pulih dari penebangan merupakan sekitar 32% dari hutan Indonesia.
  • Hutan Gambut: Luas hutan gambut sekitar 15 juta hektar, sebagian besar terletak di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
  • Hutan Mangrove: Hutan mangrove Indonesia seluas 3,3 juta hektar dan berfungsi sebagai habitat penting bagi keanekaragaman hayati pesisir dan mencegah abrasi pantai.

Ragam Flora Indonesia

Istilah "flora" mengacu pada jenis tanaman. Ada sekitar 31.750 spesies, atau lebih dari 30.000 spesies, flora Indonesia. Keanekaragaman hayati Indonesia termasuk dalam tiga besar dunia, bersama dengan negara tropis lainnya di Benua Amerika dan Benua Afrika yakni Brazil (di Amerika Selatan) dan Zaire (di Afrika).

Karena lokasinya di antara dua benua, flora Indonesia menampilkan campuran spesies tumbuhan endemik, Asia, dan Australia. Kepulauan Indonesia memiliki banyak jenis hutan mulai dari hutan hujan tropis di dataran rendah utara hingga hutan musiman di dataran rendah selatan, serta perbukitan dan vegetasi pegunungan hingga vegetasi semak pegunungan. Hutan-hutannya menampung berbagai pohon tropis endemik, seperti pohon jati, meranti, dan gaharu, serta bunga-bunga eksotis, seperti bunga bangkai (Amorphophallus titanum) dan Rafflesia arnoldii, yang merupakan bunga terbesar di dunia. Tanaman obat dan rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan kayu manis adalah bagian dari flora asli Indonesia yang sangat berharga.

Berikut beberapa fakta menarik tentang flora Indonesia:

  • Flora Indonesia memiliki kira-kira 9.600 spesies tumbuhan berkhasiat obat.
  • Flora Indonesia memiliki sekitar 28.000 jenis  tumbuhan berbunga terdiri atas lebih dari 2.500 jenis anggrek, 6.000 jenis tumbuhan obat tradisional, 122 jenis bambu, lebih dari 350 jenis rotan, dan 400 jenis Dipterocarpus (pohon kayu Keruing).
  • Indonesia memiliki beberapa spesies tumbuhan yang tidak biasa, seperti tumbuhan karnivora (bunga bangkai, bunga kantong semar dan sebagainya).
  • Terdapat tiga jenis bunga endemik khas Indonesia dinyatakan sebagai bunga Nasional, dan selanjutnya  dikukuhkan penyebutannya sebagai berikut :

    • Bunga Melati (Jasminum sambac), sebagai puspa bangsa;
    • Bunga Anggrek bulan (Palaenopsis amabilis), sebagai puspa pesona;
    • Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi), sebagai puspa langka.
  • Flora dan Fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok kawasan, yaitu kawasan barat (Sumatera, Kalimantan, Bali dan Jawa serta pulau-pulau kecil disekitarnya) diberi nama Asiatis, kawasan peralihan (Sulawesi dan Nusa Tenggara) diberi nama daerah Wallace, dan kawasan timur (Maluku dan Papua) diberi nama Australis yang dipisahkan oleh garis imajiner Wallace di sebelah barat dan garis imajiner Weber di sebelah timur.
  • Beberapa contoh flora endemik di Indonesia adalah tanaman kepuh, sawo kecik, matoa, sukun, mangga kasturi, kayu cendana, bunga bangkai, anggrek hitam, kantong semar, bunga edelweiss dan sagu.
  • Tanaman obat dan rempah-rempah seperti cengkeh, pala dan kayu manis juga menjadi flora khas Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk ramuan makanan herbal.
  • Hutan-hutan di Indonesia adalah rumah bagi beragam pohon tropis seperti jati, meranti, eboni, rotan dan gaharu yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk bahan bangunan

Ragam Fauna Indonesia

Lebih dari 1.500 spesies burung, 500 spesies mamalia, dan 2.000 spesies ikan air tawar hidup di Indonesia. Komodo, orangutan Kalimantan dan Sumatera, badak Jawa, harimau Sumatera, dan anoa adalah beberapa satwa endemik Indonesia yang terkenal. Indonesia adalah pusat keanekaragaman hayati laut di dunia karena lautnya yang kaya menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan, penyu, dan biota laut lainnya.

Fauna Indonesia sangat beragam karena wilayahnya yang luas dan berbentuk kepulauan tropis. Ini karena Garis Wallace membagi Indonesia menjadi dua wilayah zoogeografi: zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh fauna Asia, dan zona zoogeografi Australasia. Ekosistem yang beragam di Indonesia, yang terdiri dari ekosistem pantai, bukit pasir, muara, hutan bakau, dan terumbu karang, memengaruhi campuran faunanya.

Fauna Indonesia tersebar di tiga wilayah: barat, tengah (peralihan), dan timur. Dua garis di sebelah timur, Garis Weber, dan Garis Wallace, memisahkan ketiga bagian tersebut. Untuk fauna bagian barat meliputi daerah Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan pulau-pulau kecil di sekitarnya diberi nama Asiatis (Oriental). Untuk jenis fauna di bagian timur diberi nama Australis meliputi daerah Maluku, Papua dan pulau kecil di sekitarnya dan jenis fauna bagian tengah diberi nama Daerah Wallace atau peralihan yang meliputi daerah Sulawesi, Nusa Tenggara dan daerah sekitarnya.

Karena pada zaman es, Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Benua Asia berada di daratan yang sama, fauna di bagian barat juga disebut sebagai fauna paparan/dangkalan sunda.  Begitu pula dengan pulau Papua yang pernah menyatu dengan benua Australia sehingga disebut paparan/dangkalan Sahul.

Berikut beberapa fakta menarik tentang fauna Indonesia:

  • Fauna yang ada di wilayah barat lebih mirip dengan fauna yang ada di sebagian besar Asia dan disebut fauna Asiatis. Penyebaran fauna ini meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan pulau kecil di sekitarnya . Contoh fauna bagian barat antara lain yaitu: harimau Sumatera, kerbau liar, gajah, badak bercula satu, banteng, tapir, elang, jalak, buaya, ular, biawak, orang utan, bekantan, ikan air tawar endemik (arwana, gabus, dsb), dan yang lainnya.
  • Fauna peralihan atau fauna wilayah Wallace berada di pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan pulau kecil di sekitarnya. Di wilayah ini terdapat fauna Asiatis, fauna Australis, dan fauna Endemik atau khas wilayah Wallace yang tidak sama dengan fauna Asiatis ataupun fauna Australis. Contoh fauna bagian tengah meliputi komodo, anoa, burung alo, babi rusa, burung raja perling, burung maleo, dan lain sebagainya.
  • Fauna yang ada di wilayah barat lebih mirip dengan fauna yang ada di sebagian besar Australia dan disebut fauna Australis. Penyebaran fauna ini meliputi Papua, Maluku, dan daerah sekitarnya yang memiliki kemiripan dengan fauna pada wilayah Australia. Fauna daerah ini biasanya terdiri dari hewan berkantung dengan bulu yang indah dan tubuh kecil, dan jarang berasal dari kera dan ikan tawar. Contoh fauna wilayah Australis di Indonesia meliputi kanguru pohon, penyu sisik, burung kasuari, tikus dan musang berkantong, kuskus, cendrawasih, dan lain sebagainya.

Kesimpulan: Kekayaan hutan, flora dan fauna ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 17 negara yang memiliki megabiodiversitas, dan merupakan isu lingkungan yang krusial dan menjadi sorotan dunia maka rakyat Indonesia dan para pemimpinnya memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kelestariannya demi keberlangsungan generasi berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun