Oleh : Nur AmeliaÂ
Dosen Pembimbing Lapangan : Nirwana Anas, M.Pd.
      Saat ini Indonesia di landa pandemi Covid-19. Segala aktivitas kita jadi terbatas. Kita tidak dapat melakukan aktivitas di luar rumah atau berpergian jauh. Hal inilah yang membuat kita jadi tidak produktif dan merasa jenuh selama di rumah saja.
      Namun, jangan khawatir. Karena disetiap permasalahan pasti selalu ada solusi nya. Adapun hal produktif yang dapat kita lakukan selama berada di rumah aja ialah salah satu nya dengan mengubah barang bekas di sekitar kita menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual misalnya dengan membuat tanaman hidroponik. Dimana kegiatan ini dapat kita lakukan dengan memanfaatkan barang bekas dan lahan di sekitar rumah kita.
Lalu, apa itu hidroponik?
      Hidroponik berasal dari bahasa Latin yang berarti "hydro" (air) dan "ponos" (kerja). Secara ilmiah, hidroponik didefinisikan sebagai suatu cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, akan tetapi menggunakan media inert seperti gravel, pasir, peat, vermikulit, pumice atau sawdust, yang diberikan larutan hara yang mengandung semua elemen essensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal tanaman.
      Hidroponik merupakan metode bercocok tanam yang biasanya digunakan untuk menanam sayuran. Seperti yang kita ketahui sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh. Apalagi pada saat pandemi Covid-19 saat ini, kita dituntut untuk terus menjaga imun tubuh kita dengan menerapkan pola hidup sehat dan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Lalu, bagaimanakah cara mengubah barang bekas menjadi tanaman hidroponik? Adapun caranya meliputi;
Persiapan Alat dan Bahan
      Alat dan bahan yang digunakan ialah;
1. Benih tanaman (buah-buahan atau sayuran),
2. Tusuk gigi,
3. Netpot (wadah untuk tanaman; bisa menggunakan wadah aqua gelas bekas),
4. Rockwool (media tanam yang bersifat menyerap dan menyimpan air),
5. Sumbu atau kain flannel bekas,
6. Pupuk (biasanya menggunakan Abmix untuk sayuran maupun buah-buahan),
7. Air secukupnya.
Penyemaian
      Penyemaian merupakan tahap awal dalam bercocok tanam hidroponik. Media yang digunakan ialah rockwool. Cara penyemaian dapat dilakukan sebagai berikut.
2. Membuat lubang pada media rockwool dengan menggunakan tusuk gigi untuk tempat bibit.
3. Memasukkan bibit tanaman ke dalam lubang dan wadah disimpan di tempat yang gelap; untuk tanaman yang menjulang tinggi seperti sawi, bayam    dan kangkung, 1 rockwool bisa diisi 2-3 benih, tetapi untuk yang tumbuh kesamping seperti pakchoy dan selada cukup 1 benih saja. Sedangkan,         untuk cabai dan tomat cukup 1-2 benih saja.
4. Memeriksa kelembaban rockwool secara berkala. Apabila kering, maka perlu ditambahkan air.
5. Setelah 1-4 hari, bibit akan pecah yang ditandai dengan warna putih. Lamanya pecah tergantung dari jenis tanaman.
6. Jika tanaman sudah pecah, maka wadah ditempatkan di daerah yang terkena sinar matahari minimal 6 jam sehari.
7. Setelah berdaun empat, tanaman dipindahkan ke instalai hidroponik yang telah diberi pupuk cair sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan          tanaman.
Cara Pembuatan Instalasi Hidroponik Menggunakan Barang Bekas
1. Menyiapkan alat dan bahan berupa; 1 styrofoam bekas, 4 aqua gelas bekas, paku, mancis, dan sumbu bekas atau bisa menggunakan kain flannel        bekas.
2. Pertama-tama, membuat pola lingkaran pada penutup styrofoam dengan ukuran aqua gelas.
3. Melubangi pola yang sudah dibuat dengan menggunakan paku yang sudah dipanaskan.
4. Melubangi bagian bawah aqua gelas dengan menggunakan paku yang sudah dipanaskan. Kemudian, memasukkan sumbu bekas atau dapat             menggunakan kain flannel bekas ke dalam lubang tersebut. Kegunaan nya ialah sebagai alat untuk mentransfer pupuk cair dari wadah Styrofoam ke   bibit yang sudah berdaun empat. Instalasi hidroponik pun siap digunakan.
Penyiapan Nutrisi
      Pupuk yang biasanya digunakan yaitu pupuk AB Mix. Pupuk AB Mix adalah pupuk yang terdiri dari campuran dua pupuk yaitu A dan B. Unsur utama pada pekatan A adalah unsur kalsium (Ca) dan pada pekatan B adalah sulfat (S) dan fosfat (P). Berikut cara penyipan pupuk AB Mix.
1. Mempersiapkan formula A + B dengan catatan bungkus kecil di masing-masing bagian jangan dibuang.
2. Memperisapkan 2 ember dengan masing-masing berisi air bersih sebanyak 5 liter serta diberi label A dan B serta mempersiapkan jirigen sebagai       tempat larutan stok yang digunakan nantinya yang juga diberi label A dan B.
3  Menuang formula A dan B ke masing-masing ember yang sudah diberi label berikut dengan bungkus kecilnya. Kemudian aduk hingga rata dan         tuang masing-masing larutan ke dalam jirigen yang juga sudah diberi label A dan B.
4. Jadi, kita sudah mempunyai stok larutan A sebanyak 5 liter dan larutan B sebanyak 5 liter. Untuk penggunaannya, ambil 5 mL dari masing-masing     jirigen. Kemudian, campurkan larutan A (5 mL) dan larutan B (5 mL) ke dalam 1 liter air bersih. Kemudian aduk rata.
5. Nutrisi pun sudah siap untuk digunakan. Tinggal tuang ke dalam instalasi hidroponik yang telah dibuat.
      Mudah bukan? Dengan memanfaatkan barang bekas yang ada, kita dapat mengubahnya menjadi barang yang bernilai jual seperti membuat tanaman hidroponik ini. Sehingga, kita bisa tetap produktif selama di rumah aja. Solusi ini dapat kalian lakukan di rumah karena tidak membutuhkan lahan yang lebar dan pengerjaannya cukup mudah, serta kita juga dapat membuatnya dengan memanfaatkan barang bekas yang tidak terpakai.Â
Yukk di coba.......
Sumber :
E. Tallei Trina, dkk. 2017. Hidroponik untuk Pemula. Manado : UNSRAT Press.
Gamot Malau, dkk. Meningkatkan Keterampilan Bercocok Tanam Dengan Metode Hidroponik di Kelurahan Mukakuning, Kota Batam. LPPM-UT.            Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. Universitas Terbuka. E-ISSN : 978-602-392-376-2.
**Penulis merupakan Mahasiswi Prodi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Penulis tergabung ke dalam kelompok 132 KKN-DR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H