Mohon tunggu...
Nur Amalina
Nur Amalina Mohon Tunggu... Guru - Universitas Dian Nusantara 1212111144 S1. Akuntansi

NUR AMALINA 121211144 S1. Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Ruang Publik Pierre Bourdieu dan Praktik Sosial

10 Oktober 2024   22:06 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:14 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya, dalam sebuah komunitas bisnis, seorang pengusaha dapat menginternalisasi nilai etika kerja dan keberlanjutan dari lingkungannya (internalisasi eksternal). Ketika ia beroperasi dalam bisnisnya, nilai-nilai ini tercermin dalam praktik manajerial dan keputusan bisnisnya (eksternalitas internal). Dengan cara ini, ruang publik menjadi arena di mana nilai-nilai ini diuji dan diperkuat.

Why: Mengapa Memahami Dialektika Ini Penting

Memahami dialektika antara internalisasi eksternal dan eksternalitas internal dalam ruang publik sangat penting untuk beberapa alasan:

  1. Menangkap Dinamika Sosial: Dengan memahami bagaimana nilai dan norma diinternalisasi dan diekspresikan dalam tindakan sosial, kita dapat lebih baik memahami dinamika sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini membantu dalam menganalisis bagaimana perubahan sosial terjadi dan bagaimana individu beradaptasi dengan perubahan tersebut.

  2. Konteks Bisnis dan Etika: Dalam arena bisnis, pemahaman ini memungkinkan kita untuk melihat bagaimana etika dan nilai-nilai sosial berkontribusi pada keputusan manajerial. Max Weber, dalam analisisnya tentang etika Protestant, menunjukkan bagaimana nilai-nilai religius dapat mempengaruhi praktik bisnis dan akumulasi kapital. Dengan memahami konteks ini, kita dapat mengeksplorasi bagaimana etika berperan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

  3. Membangun Ruang Publik yang Inklusif: Dengan memahami proses internalisasi dan ekspresi sosial, kita dapat merancang ruang publik yang lebih inklusif. Ini penting untuk mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dan memperkuat kohesi sosial.

How: Menerapkan Konsep dalam Praksis Sosial

1. Praktik Kontemplasi dan Tindakan

Untuk memahami dialektika ini, kita perlu melihat bagaimana proses kontemplasi berkontribusi pada tindakan individu dalam ruang publik. Kontemplasi adalah proses reflektif di mana individu mengevaluasi nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Proses ini memungkinkan individu untuk menginternalisasi nilai-nilai yang relevan dan mengintegrasikannya ke dalam habitus mereka.

Sebagai contoh, seorang pengusaha yang merenungkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam bisnisnya dapat mengubah cara dia mengelola perusahaannya. Ia mungkin mulai menerapkan praktik ramah lingkungan atau berkontribusi pada proyek sosial. Dalam hal ini, kontemplasi menghasilkan perubahan dalam tindakan, menciptakan dampak positif di ruang publik.

2. Arena Bisnis dan Etika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun