Mohon tunggu...
Nur Amaliah
Nur Amaliah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Carila ilmu setinggi-tingginya sampai kamu tidak bisa turun lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus Etika Bisnis vs Profit, di Manakah Posisiku?

3 Oktober 2021   15:12 Diperbarui: 3 Oktober 2021   15:28 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi Kasus Etika BisnisVersus Profit, Di Manakah Posisiku?

LATAR BELAKANG

Saya ditunjuk sebagai direktur, di perusahaan di bidang pertambangan dan energi yang didirikan yang didirikan oleh kakek saya sejak 50 tahun lalu, menggantikan ayah saya yang telah mengundurkan diri karena alasan kesehatannya yang kurang baik. 

Walaupun demikian, ayah saya masih terlibat di struktur organisasi perusahaan dengan jabatan komisaris direktur bersama paman saya di dewan komisaris. 

Sebagaimana umumnya perusahaan keluarga, sebagian besar posisi di struktur organisasi perusahaan saya di isi oleh keluarga dan kerabat saya yang sebagian besarnya tidak memiliki kompetensi yang cukup.

Saya di tugaskan oleh dewan komisaris untuk mencapai target profit 300% di tahun pertama jabatan saya. Target saya selanjutnya adalah memperluas daera eksplorasi mineral dan tambang ke daerah lain dengan cara pembukaan lahan baru dan juga dengan cara mengakusisi beberapa perusahaan kecil untuk bergabung di perusahaan saya.

Selama ini, perusahaan tambang saya mengeplorasi mineral di daerah pelosok kalimantan sehingga perusahaan saya sering berurusan dengan masyarakat terkait hak eksplorasi dan eksploitas di daerah tersebut. Perusahaan saya sering berurusan dengan masyarakat adat terkait masalaheksplorasi dan eksploitas di daerah tersebut. 

Perusahaan saya telah berurusan dengan masalah hukum sejak tahun lalu, aktivis lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat (LMS) beserta masyarakat adat telah melakukan protes terkait aktivitas eksplorasi dan eksploitas tambang dan mineral di daerah tersebut dinilai mengganggu ekosistem lingkungan, mengganggu hak hak masyarakat adat, dan menciptakan pencemaran lingkungan

Hal ini menempatkan saya di dalam posisi yang dilematis dan serbah salah.


Pertanyaan=

1. Hal hal apa saja yang menjadi masalah pada kasus di atas
2. Jelaskan apa yang akan anda lakukan pertama kali sebagai seorang direktur terkait masalah ini? Di satu sisi, ada tekanan daripihak internal perusahaan yang mempekerjakan anda ( yang mana salah satu dewan komisaris adalah ayah anda ) dan disisi lain ada tekanan dari pihak eksternal terkait aktifitas operasional perusahaan anda. Pihak mana yang akan anda prioritaskan? Pihakinternal atau eksternal ?
3. Jelaskan solusi yang anda tawarkan terkait masalah ini ?

Berdasarkan latar belakang di atas saya  akan menjelaskan dan menjawab beberapa pertanyaan itu.

Perusahaan di bidangpertambangan dan energy yang didirikan oleh kakek saya sejak 50 tahun yang lalu. Sebagaimana umumnya perusahaan keluarga, struktur organisasi perusahaan dengan jabatan komisaris di jabat oleh ayah saya dan 2 paman saya di dewan komisaris. 

Sebagianbesar struktur organisasi perusahaan di isi oleh keluarga dan kerabat saya yang sebagian besarnya tidak memiliki kompetensi yang cukup.

Saya di tugaskan oleh dewan komisaris untuk mencapai target profit di tahun pertama jabatan saya dengan memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang ke daerah lain dengan cara membuka lahan baru dan juga dengan cara mengakuisi beberapa perusahaan kecil untuk bergabung di perusahaan keluarga saya.

Selama ini, perusahaan tambang saya mengesporasi mineral di daerah pelosok Kalimantan sehingga perusahan sering berurusan dengan masyarakat adat terkait hak eksplorasi dan eksploitasi di daerah tersebut dan juga perusahaan telah berurusan dengan masalah hukum sejak 30 tahun yang lalu. 

Aktivitas lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat ( LSM) beserta masyarakat adattelah mel;akukan protes terkait aktivitas tersebut dinilai mengganggu ekosistem lingkungan, menganggu hak hak masyarakat adat, dan menciptakan pencemaran lingkungan.

Jika saya harus memilih antara pihak internal atau eksternal saya sebagai pemilik perusahaan akan berusaha untuk tidak memilih salah satunya karena kedua pihak saling dibutuhkan dalam perusahaan

Keterlibatan internal di sebut juga keterlibatan yang focus pada pembangunan budaya yang menarik antara karyawan dan organisasi untuk menghasilkan hasil target dan keuntungna yang lebih tinggi.
       
Sedangkan pihak eksternal adalah langka yang diambil oleh perusahaan ata organisasi untuk mengembangkan dan memelihara hubungan dengan berbagai macam pihak luar, termasuk pelanggang, investor, dan lain lain.

Jadi kedua pihak itu penting bagi lancarnya atau keberhasilan suatu perusahaan dan maka dari itu solusi yang saya dapatkan yaitu berbicara sesuai kebenaran atau fakta, membangun kontak baik dengan kedua pihak, tidak mengusik adat dalam masyarakat, dan membangun kepercayaan dan loyalitas buat masyarakat di pelosok Kalimantan dan para pihak internal ( karyawan ) serta tidak menciptakan pencemaran lingkungan, beserta hak hak masyarakat karena apa ? 

Nilai dari perusahaan dan nama baik perusahan itu sangat penting buat perusahaan untuk menaikkan saham.

Nama: Nur Amaliah
Kelas : Menejemen C
Nim: 210903502065

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun