Simbah adalah inspirasiku bahwa manusia butuh belajar mendengarkan, sekalipun dia bukan orang terpelajar sekolah tinggi yang tidak pernah menjadi pembicara atau bahkan memilih orang tersebut untuk menjadi moderator dalam suatu acara pun tidak pernah terpikirkan oleh panitia penyelenggara.Â
Menjadi remaja, kemudian beranjak dewasa, lalu hidup dengan teman jiwa, kemudian menua bersama. Akan runtuh sesuatu yang sudah dibangun jika porsi mendengarkan dan mengalah tidak seimbang. Ujung hidup memang kematian, setelah itu kita percaya akan bangkit dengan imbalan hidup sesuai usaha kebaikan masing-masing. Sebagian orang tidak percaya, sebagian lagi meragukan, dan sebagiannya lagi memang percaya.Â
Aku memilih percaya, masa keraguan juga pernah aku lalu, itu juga proses dari bagian mendengarkan. Mendengarkan hati dan naluri. Nanti, selepas kita melewati masa lajang, kata ibu akan ada dua ego besar yang semuanya ingin didengarkan, namun lupa untuk saling mendengarkan, rasanya takut sekali menghadapi masa itu, lalu berujung pada pisah di sidang perceraian.Â
Kalau kau sudah bisa mendengarkan, kau akan mudah merasai, dan memahami kacamata yang ia pakai. Akan dapat banyak sekali ketakjuban yang didapati karena mengetahui sejarah tiap manusia dengan berjuta keragamannya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI