Mohon tunggu...
Nuralyta Augustine
Nuralyta Augustine Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya menulis dengan separuh kisah nyata

saya adalah seorang mahasiswi biasa yang menulis ketika orang di sekitar saya tidak mendengarkan cerita saya.

Selanjutnya

Tutup

Games

Trash Talking Pada Komunitas Mobile Legends

16 Oktober 2022   20:00 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:08 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhir-akhir ini game mobile sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dari anak kecil sampai dewasa pun gemar dalam memainkannya. Tentu saja banyak sekali game mobile yang tersedia di ponsel, salah satunya adalah Mobile Legends. Game ini muncul pada pertengahan tahun 2016, pada saat itu euphoria masyarakat terhadap game tersebut belum seperti sekarang. Bahkan di dalam game ini terdapat tournament local hingga dunia, karena itu banyak tim e-sport yang terbentuk atau membentuk divisi Mobile Legends agar bisa mengikuti kejuaraan-kejuaraan resmi yang diadakan oleh pihak Moonton.

Seperti yang saya katakan diawal bahwa seluruh lapisan masyarakat dari berbagai macam latar belakang dapat memainkan game tersebut. Sayangnya, muncul kegiatan-kegiatan toxic di dalam game seperti kekerasan seksual secara verbal, SARA, dark jokes, serta menggangu kesehataan mental. Hal tersebut biasanya didasari oleh pemain-pemain yang tidak terima atas kekalahan atau pemain yang memang melakukan hal tersebut dengan sengaja.

Para pemain terutama perempuan sering menjadi target diskriminasi, seperti diolok atau dihujat karena kurang pandai dalam bermain atau sampai pada kekerasan seksual secara verbal pun dapat dilontarkan oleh pemain lain. Namun sangat disayangkan kegiatan trash talking juga sering dilakukan oleh para streamer saat mereka sedang live di akun sosial media mereka, seringkali mereka membuat candaan berdasarkan pada SARA. Padahal seperti yang saya bilang diawal bahwa game tersebut mayoritas juga dimainkan oleh anak-anak dibawah umur.

Sebenarnya kegiatan trash talking tidak dapat disalahkan begitu saja mengingat latar belakang setiap orang itu berbeda-beda. Namun, sejajar dengan budaya Negara Indonesia bahwa hidup harus memiliki adab serta sopan santu terlebih yang melakukan kegiatan tersebut rata-rata sudah menginjak masa dewasa. Apalagi untuk para streamer, mereka termasuk seorang public figure yang memiliki banyak penggemar seharusnya lebih menjaga sikap atau menjaga setiap kata yang dilontarkan agar membawa pengaruh positif terhadap penonton.

Saran tersendiri untuk para orang tua diluar sana yang memiliki anak di bawah umur untuk terus mengawasi anak dalam melakukan aktivitas terlebih dalam bermain game online. Dalam Mobile Legends sendiri memiliki fitur untuk mematikan pesan pada saat bermain maupun di dalam lobby, hal seperti ini mengurang resiko anak untuk terpapar dengan kata-kata yang belum waktunya untuk mereka ketahui. Serta selalu mengajak anak untuk berdiskusi tentang baik dan buruknya dunia luar, agar anak juga bisa mandiri untuk memilah kata-kata yang ada dalam internet khususnya game online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun