Mohon tunggu...
Ferdiansyah Mallaringan
Ferdiansyah Mallaringan Mohon Tunggu... -

I'm a Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Puluh Empat Menuju Dua Puluh Empat

11 Januari 2011   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:44 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuakhiri tahun 2010 dengan penuh kesedihan.

Kuawali tahun 2011 dengan penuh kemarahan.

Kuakhiri tahun 2010 dengan Keluarga dan SahabatQ, penuh canda dan tawa.

Kuawali tahun 2011 dengan Keluarga dan SahabatQ, penuh canda dan tawa.

Waktu demikian cepat berlalu. Demikian cepat sehingga masih banyak pelajaran dan hikmah yang belum dimengerti.

Waktu demikian cepat berlalu. Demikian cepat sehingga masih banyak kesalahan yang kembali terulang tanpa disadari.

Waktu demikian cepat berlalu. Demikian cepat sehingga hanya dunia yang menyita sebagian besar pikiranQ.

Waktu demikian cepat berlalu. Demikian cepat sehingga tanpa sadar diri ini telah melakukan banyak dosa.

24 menuju 24. Setiap hari Qta menghabiskan waktu 24 jam.

24 menuju 24. Setiap hari hidup Qta berkurang 24 jam.

24 menuju 24. Setiap hari ada peluang menambah amal ibadah selama 24 jam.

24 menuju 24. Setiap hari terdapat ancaman untuk berbuat dosa selama 24 jam.

Dua Puluh Empat Menuju Dua Puluh Empat, semoga menjadi peringatan untuk diri.

Dua Puluh Empat Menuju Dua Puluh Empat, semoga menjadi tumpuan untuk menjadi lebih baik.

Dua Puluh Empat Menuju Dua Puluh Empat, semoga mendapatkan kebahagiaan yang abadi.

Dua Puluh Empat Menuju Dua Puluh Empat, semoga mendapatkan mimpi-mimpi yang terwujud.

It's Friday

24 Hari Menuju 24 Tahun

by Ferdiansyah Syahrul Qodirullah on Monday, January 3, 2011 at 11:37am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun