Kampus mengajar angkatan 3 di lokasi SMPN Satu Atap Parigi tepatnya di Kabupaten Pangandara yang beranggotakan lima peserta  berjalan lancar dengan banyak hal baru yang penulis dapat baik itu dari pengalaman belajar bersama teman di sekolah, arahan-arahan guru SMPN Satu Atap Parigi yang sangat membantu kegiatan kampus mengajar, serta dukungan warga sekitar yaitu warga desa Selasari akan keberlangsungan kegiatan selama empat bulan lamanya. Banyak hal yang penulis dapat baik itu dari keilmuan dalam mengajar maupun budaya-budaya yang baru pertama kali penulis lihat di desa Selasari.
Kegiatan belajar mengajar disekolah berjalan baik seperti KBM pada umumnya. Hal menarik dalam KMB di SMPN Satu Atap Parigi ialah siswa/siswi sering dilibatkan dalam kegiatan kesenian sekolah sehingga siswa/siswi SMPN Satu Atap Parigi mengetahui betul kesenian asal daerah mereka.Â
Contohnya saat kegiatan perpisahan siswa/siswi kelas IX, siswa/siswi kelas VII dan VIII ikut serta dalam upacara adat lengser baik itu menjadi penari, pemusik, bahkan tokoh lengser dan ambu juga diperankan oleh siswa/siswi kelas VII dan kelas VIII.Â
Kegiatan tersebut dibimbing langsung oleh salah satu guru di SMPN Satu Atap Parigi yang memang memiliki orientasi kesenian adat sunda. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan belajar mengajar di SMPN Satu Atap Parigi tidak bersifat monoton serta melibatkan budaya dalam pembelajaran.Â
Adaptasi teknologi dalam pembelajaran juga berperan baik. Hal tersebut dapat dilihat pengguaan smart class dan labolatoriun komputer sekolah dengan baik. Selain itu, perpustakaan SMPN Satu Atap Parigi juga sudah dilengkapi dengan enam perangkat perpustakaan digital yang berada didalam ruangan perpustakaan. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran di SMPN Satu Atap Parigi.Â
Tidak hanya pembelajaran disekolah yang berjalan baik tapi hubungan dengan guru-guru sekolah juga terjalin baik. Rasa kekeluargaan guru-guru SMPN Satu Atap Parigi sangat erat hal tersebut dapat dilihat terjalinnya interaksi yang baik dan terdapat beberapa kegiatan rutin seperti ngeliwet atau makan bareng dalam bahasa indonesianya.Â
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan bersama-sama disekolah dan diluar waktu pembelajaran. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan diluar seperti kegiatan punggahan atau kegiatan makan bersama yang dilakukan untuk menyambut bulan suci ramadhan yang dilakukan di pinggir pantai Batu Karas yang merupakan slaah satu pantai terkenal di kabupaten Pangandaran. Hal tersebut guna memperkenalkan kepada mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 tempat-tempat unik di kabupaten Pangandaran.
Tidak hanya dalam lingkungan sekolah, dalam interaksi dengan warga sekitar juga terjalin baik. Hal tersebut dapat dilihat beberapa kegiatan peringatan hari besar yang melibatkan penulis dan kawan sejawat kampus mengajar dalam kegiatan tersebut dari kegiatan tersebut terlihat kekeluargaan warga sekitar juga terjalin sangat baik.Â
Beberapa kali penulis dan kawan sejawat juga diajak untuk mengikuti keseharian warga seperti wak umar dan keluarga (pemiliki warung jajanan di sekitar SMPN Satu Atap Parigi) Â yang sering mengajak penulis dan kawan sejawat memancing di balong (kolam ikan miliki keluarga wak umar). Tidak hanya diajak memancing, wak umar dan keluarga juga sering mengajak penulis dan kawan sejawat ngeliwet atau makan bareng dari hasil pancingan yang didapat.
Akhir kegiatan kampus mengajar ditutup dengan acara perpisahan yang digabung dengan acara perpisahan siswa/siswi kelas IX. Acara tersebut dilegkapi dengan upacara adat pelepasan dan didatangi oleh pejabat daerah seperti kepala desa Selasari dan perwakilan dari kantor kecamatan Parigi. Tak hanya itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga turut datang ke lokasi penempatan yaitu SMPN Satu Atap Parigi saat acara perpisahan.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan untuk kepala sekolah, seluruh guru serta staff SMPN Satu Atap Parigi, ibu kos yaitu ibu Yati yang bersedia memberi tempat tinggal sementara untuk penulis dan kawan sejawat, siswa/siswi SMPN Satu Atap Parigi yang sangat suportif dan penuh semangat, wak Umar dan keluarga serta staff warungnya, dan seluruh warga desa Selasari.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H