Menurut bapak kisman, (usia 52 tahun) saat kejadian penjarahan di Ramayana Ciledug beliau melihat sendiri mall tersebut terbakar. Ia melihat dengan jelas masyarakat menjarah peralatan elektronik seperti kulkas dan sebagainya. Menurut beliau saat kejadian puluhan bahkan ratusan orang menjadi korban terbakarnya mall tersebut, "orang yang banyak meninggal itu dia kebanyakan orang yang kurang puas, jadi sudah dapat kulkas apa segala macem di tumpuk di depan, dia masuk lagi, masuk lagi" jelas pak kisman. Mall tersebut terbakar dari bagian bawah lalu merambat ke bagian atas mall, terbakarnya mall terjadi berbarengan dengan peristiwa penjarahan yang pada akhirnya memakan banyak korban jiwa. Kejadian ini terjadi pada hari Rabu, 14 Mei 1998.Â
- Penjarahan Di Kasimura Cipondoh
Kasimura merupakan sebuah pertokoan yang berlokasi di daerah Poris, Cipondoh Kota Tangerang. Menurut penjelasan bapak naman yang pada waktu kejadian berada dilokasi, kerusuhan terjadi sekitar pukul 09;00 WIB, saat itu ia dan rekan-rekannya yang sedang bekerja sebagai penjahit di salah satu konveksi mendapat berita bahwa di Poris sedang ramai karena terjadi penjarahan di 2 toko yaitu kasimura dan toko tenda biru milik orang tionghoa.
Menurut penjelasan ibu Nurul (32 Tahun) penjarahan tersebut pada saat bulan Ramadhan, Â ia melihat ada yang melempar botol yang terdapat apinya, panah-panahan, dan benda lainnya, ia tidak mengetahui siapa orang tersebut, entah masyarakat, perusuh, atau orang suruhan, yang jelas toko Kasimura tersebut dirusak bahkan terbakar, selain toko ia juga melihat beberapa mobil terbakar "saya melihat kurang lebih 3 mobil dibakar dan satu motor, saat kejadian penjarahan di kasimura, sebelum di bakar mobil di naikan oleh massa sambil bernyanyi-nyayi di bagian atap mobil peristiwa terbakarnya mall dan beberapa kendaraan terjadi pada waktu sore hari" toko tersebut terbakar namun tidak sampai habis.
Pada saat kerusuhan semua pertokoan milik cina di Poris, Cipondoh tutup, kecuali toko kasimura. "waktu penjarahan saya masuk kedalam toko, saat sore hari keadaan toko sudah terbakar, banyak asap yang mengepul saya naik kelantai 2 untuk mencari sisa barang jarahan, saya mengambil beberapa kartu ucapan lebaran yang tersisa di toko tersebut"
Saat itu masyarakat yang turun ke jalan tak terhitung jumlahnya, masyarakat berbondong-bondong masuk ke pertokoan dan menjarah semua barang yang ada di dalamnya. Bu Rohimah (51 tahun) memberi kesaksian "pada saat kerusuhan banyak pecahan kaca di sekitar toko, saya mau ikut tapi takut terkena pecahan belingnya".
Pada saat kerusuhan terjadi terdapat beberapa aparat keamanan yang datang menggunakan mobil namun tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka hanya memantau keadaan dan sesekali meneriakan 'barangnya boleh diambil tapi jangan dirusak' pihak kemanan berteriak sambil berkeliling di daerah tersebut menggunakan mobil.
Setelah kerusuhan ada beberapa rumah warga yang di datangi oleh petugas keamanan, salah satunya adalah bapak Gerry yang menurut penuturan Bu Nurul pada saat wawancara "bang Gerry ngambil kulkas sama tv, beberapa hari setelah kerusuhan di datangi polisi lalu di penjara selama 2 hari".
Selain kasimura toko milik tionghoa yang di jarrah masyarakat pada saat itu ialah 'tenda biru' nama toko aslinya belum diketahui namun karena toko tersebut memiliki tenda berwarna biru oleh karena itu dikenal oleh masyaakat dengan sebutan toko tenda biru. Toko tersebut merupakan agen sembako yang isinya habis di jarrah warga pada Mei 1998.
- Penjarahan di Pertokoan Buana Cipondoh
Menurut kesaksian bu Rohaya (67 Tahun) beliau melihat toko peralatan rumah tangga dan elektronik di Buana Cipondoh, menjadi korban penjarahan. Toko milik tionghoa tersebut habis di jarrah oleh massa dan di bakar. Masyarakat tidak tahu apa yang terjadi namun saat melihat banyak orang turun ke jalan dan melakukan penjarahan masyarakat tertarik untuk ikut menjarah, namun bagaimana toko tersebut dapat terbakar ia tidak mengetahuinya. ia melihat para tetangganya berhasil membawa peralatan elektronik seperti kulkas, tv, lemari dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H