Mohon tunggu...
Nur Alaviyah Alhikma
Nur Alaviyah Alhikma Mohon Tunggu... Dosen - Belajar menulis

Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Sang Ratu Psikopat

29 April 2018   22:37 Diperbarui: 29 April 2018   23:11 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
coolinterestingstuff.com

Hallo sobat kompas, anda mungkin banyak sedikit mendengar salah satu perempuan terkejam di dunia. Ya dia adalah Elizabeth Batory. Elizabet batory adalah countess hungaria dari keluarga Bathory. Keluarga bathory dikenal sebagai bangsawan tinggi yang mempunyai istana megah. 

Elizabeth merupakan putri dari georges dan Anna Bathory merupakan bangsawan kaya raya dan salah satu keluarga kya raya di hungaria.

Tahun 1575 saat  Elizabeth Bathory berumur 15 tahun dia menikah dengan Ferenc Nadasdy dan hidup di istana Cachtice. Setelah menikah Elizabeth merasa kesepian lantaran sang suami berperang di mwdan perang . Di duga mulai saat kesepian itu dia memiliko banyak sekali kekasih gelap bahkan sampai lesbian dengan bibinya. 

Tidak sampai situ Elizabeth mulai terpengaruh ajaran "Satanisme" dari salah satu pelayannya yakni Dorka. Swmenjak itu Elizabeth menyukai seks dengan cara penyiksaan sadis pada para pelayannya . Penyiksaan itu seperti di cambuk, di telanjangi dan disiksa pada bagian tertentu. 

Puncaknya pada tahun 1600 sang suami meninggal. Dan dia menginjak umur 40 an . Ditahun itu dia merasa kecantikannya memudar karena tidak dapat dipungkiri umur 40an kecantikan wanita akan memudar. Pada suatu ketika ada pelayan yang menyisir rambutnya tidak sengaja rambut elizabeth tertarik. Maka Elizabeth marah sampai hidung pelayan itu muncrat. Disitulah elizabeth percaya bahwa dengan darah dapat memancarkan kecantikanya. Sehingga dia memburu para pelayan dan gadis desa untuk di potong urat nadinya dan darahnya di gunakan untuk dia berendam. Keji memang dia wanita keji. 

Sampai akhir kiprahnya tahun 1610 dia kehabisan korbannya dan menargetnya gadis bangsawan rendahan untuk diculik menjadi korbannya. Pada tahun itu para bangsawan mulai curiga bahkan sampai rajanya pun bertindak pada tanggal 30 desember 1610 di malam hari dibawah pimpinan Gyorgy Thurzo menyisir istana Cachtiche. Disanalah mereka menemukan banyak korban dilansir elizabeth telah membunuh 650 korban. 

Elizabeth tidak pwrnah disidang namun para pelayannya yang disidang. Sehingga keputusannya pada tahun 1611 elizabeth di hukum dikurung diisolasi di dalam kamarnya selama sisa hidupnya. Kamarnya ditembok dan disisakan lobang kecil untuk makanan dan minuman.

Pada 21 Agustus 1614 Elizabeth dikabarkan meninggal di usia 54 tahun. Sumber

Dari segumpal cerita tersebut dapat disimpulkan dengan masalah kecil seseorang dapat menjadikan diri sendiri menjadi seorang psikopat. Seorang psikotpat secara sadar melakukan peebuatannya. Mereka selalu merasa benar dan jika di hadapan orang biasa mereka sangat sulit untuk di deteksi. Mereka jika didepan orang layaknya seperti orang biasa. Bahkan dari 88% orang didunia hanya 1% orang dapat di dteksi menjadi seorang psikopat. 

Bahkan seorang psikopat jika dimata keluarga mereka sangat penuh kasih dan seperti keluarga harmonis lainnya. Ada beberapa ciri seseorang psikopat meskipun  ada 7 tahap diagnosa psikopat. Berikut beberapa cirinya : memiliki perkiraantepat, biasanya sangat cerdas,manipulatif dan curang , teguh dalam bertindak agresif. 

Jika seseorang sudah mendekati ciri2 bawalah mereka pada seorang konselor agar mendapat pendekatan emosional. Sehingga penyebabnya terkuak. 

Sekian segumpal kisah ini semoga dapat diambil hikmahnya. Dan terus berfikir positive dan jangan menjadi psikopat yaaa jika ada masalah setidaknya cerita pada teman terdekat. Jangan salurkan maslahmu dengan di pendam dan dilampiaskan pada target target yang tidak masuk akal. Percayalah ada Allah SWT yang akan membantu kita. Oke keep stay and pray to Allah SWT Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun