Mohon tunggu...
Nur Akhillah Roikhatul Jannah
Nur Akhillah Roikhatul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas jember. Terima kasih telah membaca artikel-artikel saya, semoga bisa menambah informasi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi City Branding "Bangkodir"

7 September 2022   05:10 Diperbarui: 7 September 2022   05:14 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangil adalah sebuah kecamatan dan merupakan Ibukota dari Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak di 35 km selatan Surabaya, dan berbatasan langsung dengan Selat Madura Utara. Saat ini Bangil mendapat julukan sebagai Bangkodir atau Bangil Kota Bordir, yang dicanangkan sejak tanggal 11 September 2005, oleh pemerintah Kabupaten Pasuruan dan mendapatkan Rekor MURI disertai Fashion Show sepanjang 1 KM.

Siapa sih yang tidak mengenal kualitas premium produk bordir dari kecamatan Bangil ini. Kecamatan dengan sebutan Bangkodir ini, sudah menghasilkan beragam produk bordir yang kian hari makin berekspansi ke negeri seberang. Sebut saja beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darrusalam, daratan jazirah Arab dan Eropa yang sudah sekian lama terpikat dengan pesona bordirnya.

Perlu diketahui bordir merupakan menghias kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet. Kerajinan bordir bisa dikerjakan hanya dengan menggunakan tangan atau dengan bantuan mesin jahit untuk mempermudah proses membordir. Kerajinan bordir biasanya diaplikasikan pada baju koko, mukenah, kebaya, jubah, sulam, jilbab, dan lain-lain.

Karya bordir merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia yang diekspresikannya melalui kegiatan membordir. Bordir merupakan suatu bentuk kerajinan dan kesenian bagi sebagian masyarakat Bangil dan merupakan salah satu kebudayaan masyarakat Indonesia. Motif bordir di Kecamatan Bangil lebih didominasi dengan lingkungan alam sekitar daerah para pengerajin bordir. Kota Bangil sendiri juga mempunyai banyak pengerajin bordir, seperti Faiza Bordir, Nizar Bordir, Anggun Bordir dan masih banyak lagi pengrajin-pengrajin bordir lain yang berada di Kota Bangil. Setiap pengrajin bordir mempunyai motif yang berbeda antara pengrajin satu ke pengrajin bordir yang lainnya.

Pada tahun 2014, ibu presiden Ani Yudhoyono beranjak pergi ke Bangil untuk membeli sebuah oleh-oleh bordir yaitu di Faiza Bordir. Pada saat itu masyarakat Bangil sangat berantusias menyambut kedatangan ibu presiden. Ibu Ani yang didampingi oleh Ibu Herawati Boediono disambut baik oleh Bupati Pasuruan dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten Pasuruan masing-masing beserta istri dan Pemilik Faiza Bordir. Bu Ani pun sempat berujar perlunya promosi ekstra untuk memperkenalkan Bangil sebagai kota bordir. "Saya berharap bisa diperkenalkan bahwa Bangil ini kota bordir," katanya. Ia menyakini bahwa kecamatan Bangil sudah lama menghasilkan bordir dengan kualitas yang tak kalah tinggi dengan daerah lain. Tetapi, Ia sedikit menyayangkan kecamatan tersebut belum seterkenal kota lain dengan kerajinan yang sama seperti Tasikmalaya, Jawa Barat, Kudus, Padang, Sumatera Barat. Ia berujar, "Saya kira ini sudah lama, tapi tidak setenar Tasik, Kudus, atau Padang,".

Bangil merupakan kecamatan dengan penduduk 120.000 jiwa yang berada di Kabupaten Pasuruan. Bangil yang juga mendapat sebutan Bangil Kota Bordir atau Bangkodir ini, dipilih sebagai kota bordir oleh Wakil Bupati Pasuruan saat itu yaitu, Muzammil Syafi’I. Karena jumlah pengrajin bordir di Bangil mencapai ribuan.

Pada tahun 2013 jumlah industri kecil bordir berkembang hingga 236 lapangan usaha dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1248 dan memproduksi sebesar 1.148.160 perpotong (Disperindag, 2006-2013). Peran UKM sebagai identitas untuk ekonomi dikalangan menengah kebawah, yang menjadikan UKM banyak berkembang kota kecil salah satunya di Kecamatan Bangil. Penduduk yang mayoritas ekonomi kurang mampu, membuat masyarakat mendirikan industri kecil.

Permasalahan UKM secara umum juga dialami oleh kecamatan Bangil, diantaranya tingkat pendidikan yang rendah berdampak pada perkembangan usaha kecil menengah. Mereka lebih memperhatikan faktor produksi sehingga kurang memperhatikan pasar untuk mencari peluang yang ada dan mereka hanya memproduksi produk sesuai pesanan. Akibatnya, mereka belum mampu memproduksi produk sendiri dan belum mampu bersaing dengan kompetitor. Akibatnya bordir Bangil ini belum memiliki citra yang menggambarkan keunggualan tersebut sehingga berdampak pada penurunan eksistensi.

Perkembangan branding kota juga tidak sebanding dengan berkembangnya usaha bordir, dari tahun 2005 hingga sekarang. Menurut pemaparan Bapak Gatot Susanto selaku Kasi Perdagangan dalam Negeri, bangkodir belum memiliki logo maupun identitas yang lain karena Bangil hanya menjadi wilayah sentra bordir. Sehingga sampai sekarang pun belum ada identitas brand dari Kecamatan Bangil sebagai Kota Bordir. Setiap daerah mempunyai potensi untuk berperan dalam pembangunan negara dan berperan aktif untuk menjadi pusat industri, daya saing merupakan salah satu faktor untuk branding sebuah daerah sehingga setiap daerah memiliki perbedaan tersendiri.

Permasalahan ini harus ditangani secara serius dengan beberapa solusi melalui pemanfaatan potensi yang ada, yaitu dengan menciptakan dan mempopulerkan desain yang unik dan khas, mempertahankan penggunaan mesin bordir kecepatan tinggi dan mesin manual, meningkatkan diversifikasi produk, inovasi bahan, memperluas segmentasi pasar, peningkatan kerjasama dengan pemda untuk mendorong dan mengembangkan beberapa UKM yang ada di Kabupaten Pasuruan, dan memperkenalkan bordir sedini mungkin kepada generasi muda.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan merancang city branding untuk kecamatan Bangil sebagai kota bordir. City branding merupakan salah satu strategi dari pemasaran suatu kota untuk membuat positioning yang lebih besar dan kuat di tingkat regional maupun ditingkat global. City branding adalah identitas dari sebuah kota yang berguna untuk memasarkan segala aktivitas dari kota tersebut terutama potensi wisata dan budayanya.

Eksistensi branding di setiap daerah atau kota dapat diambil atau digali dari nilai khas yang dimilikinya, baik dari segi budaya, aturan geografis, potensi wisata, dan lain sebagainya. Suatu daerah dapat memperkuat dan mempertahankan identitas untuk mendapat nilai tambah yang memperkuat ciri khas daerah tersebut. Ketika suatu daerah sudah mempunyai kekhasannya sendiri, maka menandakan daerah tersebut memiliki branding yang baik. Konsep city branding bukan hanya sekedar slogan atau logo sebuah kota semata, akan tetapi merupakan sebuah pemasaran kota untuk meningkatkan brand kota tersebut. Slogan, logo, arsitektur bangunan hingga penataan visual kota adalah bagian dari konsep city branding.

Branding adalah bagian  dari komunikasi pemasaran yang berorientasi untuk mencari keuntungan (Soemanegara, 2006:4). Karena branding bukan hanya sekedar kegiatan memastikan konsumen produk tersebut mengenal nama slogan atau logo, tetapi juga bisa menciptalan keterlibatan secara emosional kepada konsumen untuk mengenal perusahaan atau instansi yang memproduksi. Branding sendiri dibuat untuk membentuk citra unggul atau positioning statement yang kuat terhadap target pasar. Oleh karena itu, Branding dianggap sebagai suatu strategi yang penting untuk dimiliki suatu daerah dalam memperkenalkan nilai khas daerahnya.

Fenomena City Branding menjadi isu terpanas dikalangan parktisi pemasaran. Karena saat ini setiap kota berlomba-lomba untuk menunjukkan identitas yang dimiliki oleh daerahnya masing-masing dan berkompetisi untuk memperebutkan perhatian masyarakat lokal bahkan wisatawan. Walaupun brand dinilai friksi hanya ada dalam pikiran konsumen sehingga dia tidak mempunyai wujud yang nyata, namun brand menyediakan nilai dan janji sebagai rangsangan yang sangat kuat untuk menentukan keputusan konsumen untuk membeli atau tidak (Adcock, 2001:8).

Brand muncul ketika persaingan produk semakin tajam, sehingga menyebabkan perlunya penguatan peran label untuk mengelompokkan produk agar bisa membedakan pesaingnya. City branding suatu daerah tidak bisa dianggap hal yang sepele, apabila suatu daerah telah memiliki citra yang baik dari hasil branding yang dilakukan, maka ini juga akan mengangkat brand lokal di kota tersebut. Pentingnya suatu kota harus mampu membrandkan dirinya adalah fakta perkembangan dan juga persaingan yang terjadi di era digital ini, fakta bahwasannya sumber kekayaan alam dan juga produktifitas suatu kota juga harus didukung dengan berkembangnya sektor dearah tersebut sebagai satu-satunya sektor global yang tidak mungkin habis dimakan waktu.

Dalam membranding suatu daerah, Pemerintah Kota harus jeli terhadap apa yang akan di hadapi dan bagaimana cara mengelolanya dengan apa yang dimiliki oleh daerah tersebut. Tanpa kita sadari potensi merupakan salah satu hal yang dapat diangkat, bahkan dapat menjadi peluru untuk membranding suatu daerah. Membranding dengan mengangkat sebuah potensi yang dimiliki masyarakat daerah jauh lebih baik karena dapat mengangkat ciri khas identitas daerah tersebut.

Perencanaan city branding ini akan mengangkat tentang keunggulan masyarakat Bangil dalam hal membordir, agar terciptanya image sebagai kawasan industri bordir yang menjadi tujuan konsumen dalam memenuhi kebutuhan produk dan jasa bordir dan menjadikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Tujuan  yang akan disampaikan pada perancangan ini adalah produk bordir dan jasa bordir dengan harga terjangkau dan kualitas yang mampu bersaing di pasaran. Tujuan tersebut kemudian dijadikan sebagai slogan “Butuh Bordir Murah, Namun Terjamin Kualitasnya? Bordir Bangil Solusinya"  dan digunakan pada media-media pendukung dengan kebutuhan yang disesuaikan.

Tahap pertama dalam perancangan city branding ini yaitu dengan merancang sebuah logo Kecamatan Bangil sebagai Kota Bordir. Logo yang dirancang harus mencerminkan kota tersebut agar tercipta suatu pesan, kesan, dan presepsi oleh khayalak umum. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam perancangan ini adalah visual yang memiliki ciri khas dan unsur-unsur budaya kota tersebut seperti motif kabupaten Pasuruan. Pesan kreatif yang akan dirancang meliputi logo, tagline, slogan hingga aset visual. Dalam pembuatan logo dan aset visual untuk media promosi bisa menggunakan pendekatan kreatif dengan bunga sedap malam. Bunga sedap malam digunakan sebagai ikon logo karena menjadi motif khas dari kabupaten pasuruan.

Selain media utama, ada juga media pendukung yang dibutuhkan untuk mendukung efektivitas dalam menyampaikan pesan kepada khalayak umum. Oleh karena itu, media pendukung dapat menjadi media promosi yang efektif dan efisien. Media pendukung yang akan dirancang, yaitu pembangunan gapura, x-banner, website, billboard, hingga brosur.

Perencanaan city branding mampu memberikan inovasi pengembangan wilayah untuk memberikan daya saing menghadapi kompetisi global. Perangkat ini digunakan untuk membangun ekonomi perkotaan, seperti produk atau jasa, tempat memerlukan citra maupun reputasi yang kuat serta berbeda demi persaingan tempat untuk bersaing dalam sumberdaya ekonomi pada tingkat lokal, nasional maupun global. Perancangan city branding diharapkan bisa menarik konsumen maupun investor baru dari daerah lain kepada pengusaha UKM yang ada di daerah Bangil ini.

Citra kecamatan Bangil sebagai kota bordir belum efektif karena belum adanya citra yang khas dari kota bordir. Karena kurangnya promosi untuk memperkenalkan kecamatan Bangil sebagai kota bordir, membuat Bangkodir ini kurang dilirik oleh para investor maupun konsumen. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan merencanakan city branding. Dimana dengan terealisasikannya city branding mampu menjadikan kecamatan Bangil layak mendapat sebutan kota bordir.

Dengan demikian peran city branding bagi suatu kota sangatlah penting, dengan tetap menciptakan dan menjaga citra yang positif dan menunjukkan identitas yang dimiliki sehingga dapat bersaing dengan kota lainnya. Oleh karena itu, dengan perancangan city branding diharapkan bisa menjadi langkah awal yang dapat ditempuh untuk mematenkan hak kecamatan Bangil sebagai kota bordir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun