"Menyelami dunia Gen Z: Sebenarnya mereka siapa sih???"
Dalam era digital modern yang semakin cepat dan kompleks, Generasi Z telah menjadi fenomena unik yang menarik perhatian dunia. Dengan smartphone di genggaman dan internet sebagai sumber informasi utama, mereka tidak hanya mengadaptasi tetapi juga mengarahkan arah perkembangan teknologi dan budaya global.Â
Siapa sebenarnya mereka? Bagaimana cara mereka berinteraksi dengan teknologi?Â
Dan apa yang membuat mereka begitu berbeda dari generasi sebelumnya? Apakah mereka sekedar anak-anak remaja biasa ataukah ada sesuatu yang istimewa di balik wajah mereka yang cerdas dan ambisius? Mari kita menyelami dunia Gen Z bersama-sama dan temukan jawaban atas semua pertanyaan ini."
Gen z atau Generasi zoomers merupakan sebutan untuk anak yang lahir di kisaran tahun 1996- 2010 an. Generasi ini adalah generasi yang sangat  akrap dengan teknologi, seakan teknologi adalah teman mereka dalam kehidupan sehari-hari.Â
Dalam hal berkomunikasi bahkan bersosial meraka lakukan dengan teknologi. Mereka sering menggunakan aplikasi media social seperti instagram, facebook, whatsapp, twiter, untuk berinteraksi dengan teman atau keluarga, dan mereka lebih sering berkomunikasi dengat teman-teman secara online dibandingkan secara langsung.Â
Generasi ini juga lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengkonsusmsi media digital seperti, menonton video, medengarkan music atau bermain game. Menurut penelitian mereka bisa menghabiskan waktu selama 7,5 jam untuk mengkonsumsi media digital tersebut.
Gen Z ini memiliki karakteristik yang unik, mereka bisa melakukan pekerjaan lebih dari satu sekaligus secara cepat dan efisien di waktu yang bersamaan atau sering disebut dengan multitasking. Contohnya menonton video, mengerjakan tugas, membaca arikel, dan mengobrol dengan teman diwaktu yang sama. Meskipun secara bersamaan mereka sering mengakui bahwa multitasking bisa membuat mereka lebih cepat lelah dan stress.Â
Fleksibel dan mudah beradaptasi juga merupakan karakter dari Gen Z. Mereka terbiasa dengan perubahan teknologi yang begitu cepat dan mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.Â
Selain itu Gen Z tumbuh dilingkungan yang beragam seperti dari segi budaya, etnis, agama, dan sosial yang membentuk mereka untuk  memiliki sikap saling menghargai dan beradaptasi terhadap perbedaan yang beragam.Â
Pendidikan dan lingkungan belajar juga turut mempengaruhi karakter mereka yang fleksibel dan adaptif tersebut. Mereka terbiasa dengan lingkungan belajar yang menggunakan teknoligi dan metode pembelajaran yang beragam, sehingga mereka mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru.Â
Kritis dan Analitis juga karakter yang sangat mencerminkan Gen Z. Mereka lebih kritis dan analitis dalam memproses informasi yang mereka dapat, hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka dalam memproses informasi yang cepat dan mampu menyeleksi informasi yang relevan dan akurat.
 Disamping itu pendidikan yang lebih terbuka dan inklusif juga turut mempengaruhi karakter kritis dan analitis mereka. Gen Z terbiasa dengan pendidikan yang mendorong diskusi dan kritik terhadap ide-ide yang ada.Â
Sebagai generasi yang merupakan penggemar teknologi, Gen Z pun dianggap memliki bakat kreativitas dan inovasi yang kuat. Hal ini sejalan dengan ketertarikan Gen Z pada organisasi yang memiliki kultur kerja inovatif dan berbasis kewirausahaan. Dan Gen Z ini merupakan generasi yang bebas dalam berekspresi, mereka berpendapat bahwa ekpresi diri itu merupakan hak yang harus dihormati dan diakui.
Dibalik karakter unik dan berbeda yang mereka miliki, ternyata mereka merupakan generasi yang memiliki ketahan mental yang lemah. Gen Z cenderung mengalami kecemasan, stress, dan depresi lebih sering dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai tekanan sosial, seperti tekanan akademik, tekanan media sosial dan ketidakpastian masa depan.Â
Dibalik itu Gen Z memiliki ketergantungan terhadap teknologi yang mengakibatkan mereka lebih banyak menghabiskan waktu didepan layar hanphone ataupun komputer yang akan berdampak pada kesehatan mereka baik secara fisik maupun mental, hal ini juga menyebabkan kurangnya interaksi mereka secara langsung dengan orang-orang sekitarnya. Â
Dan Gen Z juga dikenal dengan generasi yang kurang fokus terhadap tugas dan pekerjaan mereka, hal ini disebabkan oleh mereka yang memiliki karakter yang multitasking dan melakukan pemecahan masalah dengan cepat.
Setelah kita mengetahui ataupun menyelami dunia Gen Z ini, membuat kita lebih memahami siapa mereka sebenarnya. Dari minatnya pada teknologi digital hingga nilai-nilai sosial yang kuat, semuanya memberikan gambaran yang jelas bahwa Gen Z bukan hanya sekedar generasi muda, tetapi juga individu-individu unik dengan potensi besar.Â
Melalui pemahaman ini, kita diharapkan bisa menjadi lebih inklusif dan adaptif dalam menjalin hubungan dengan mereka, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis bagi semua pihak.
Buku Islamic Finance For Gen ZÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI