Mohon tunggu...
Nuraisah MaulidaAdnani
Nuraisah MaulidaAdnani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nuraisah Maulida Adnani lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 27 Januari 2001. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Mataram. Saat ini bergiat di komunitas Akarpohon, juga mengelola perpustakaan Teman Baca, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Terpadu Universitas Mataram Desa Kuripan Membuat Keripik Pemberantas Stunting

25 Januari 2023   16:00 Diperbarui: 25 Januari 2023   16:03 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktualisasi tri darma perguruan tinggi mengantarkan ribuan mahasiswa Universitas Mataram untuk terjun langsung di tengah-tengah masyarakat. Salah satu dimensi atau amalan tri darma perguruan tinggi yaitu mengharuskan mahasiswa melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 45 hari.

Dalam pelaksanaan KKN, mahasiswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif di tengah-tengah masyarakat mitra. Tuntutan ini tak jarang membuat mahasiswa harus berpikir keras untuk menjawab tantangan dan mengatasi permasalahan yang ada. 

Berbicara inovasi dan kreativitas, salah satu temuan yang dihadikan oleh mahasiswa KKN ini yaitu dengan membuat keripik sebagai salah satu upaya pencegahan dan penanganan stunting bagi bayi dan balita di desa Kuripan. Inovasi yang dihadirkan mahasiswa KKN di desa Kuripan berupa keripik bayam brazil sebagai pencegah dan penanganan kasus stunting di desa kuripan.

Bayam brazil merupakan salah satu tanaman langka di Indonesia. Benih atau bibit bayam ini hanya dapat ditemukan di negara asalnya yaitu Brazil. Tanaman ini dapat sampai ke Indonesia dengan teknik atau sistem stek batang. Bayam brazil memilki banyak manfaat dan khasiat bagi kesehatan karena memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. 

Disampaikan bahwa dalam 100 gram mengandung Karoten 7-8 mg, vitamin C, 60-120 mg, Ferrum 4-9 mg dan Kalsium 300-450 mg. Khasiat terbesarnya adalah dapat mencegah dan mengatasi stunting. Hal ini menjadi latar belakang mahasiswa KKN Terpadu Universitas Mataram untuk mengahdirkan inovasi berupa keripik bayam brazil sebagai pencegah dan penanganan kasus stunting di desa Kuripan.

Angka stunting di desa Kuripan terbilang cukup tinggi khususnya pada bayi dan balita. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Kuripan atau kerap disapa bapak Hasbi. Di desa Kuripan kasus stunting cukup tinggi sehingga pemdes menghadirkan kampung KB sebagai salah satu upaya penanganan.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Melihat permasalahan yang dihadapi oleh massyarakat di desa Kuripan, kelompok mahasiswa KKN Terpadu Universitas Mataram di desa Kuripan memfokuskan program kerja utama dalam upaya pencegahan kasus stunting  tersebut melalui kerpik bayam brazil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun